SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Google/ facebook.com)

Ilustrasi (Google/ facebook.com)

Yogyakarta (Solopos.com)–Pameran produk kerajinan UMKM yang digelar di Malioboro Mall Yogyakarta bertajuk “Kreasi Jogja untuk Indonesia 2011” menjadi salah satu upaya untuk membuka peluang pasar bagi perajin.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Sejak mengikuti pameran-pameran yang diadakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta, pasar dari produk kerajinan saya mulai meluas,” kata Idawati, salah seorang perajin usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mengikuti pameran di Malioboro Mall Yogyakarta, Senin (30/5/2011).

Menurut Ida, potensi pasar yang cukup besar dari produk kerajinannya yaitu batik lukis kontemporer adalah Malaysia, bahkan 50 persen dari produknya dipasarkan di negara tetangga tersebut.

Dengan terbukanya pasar yang lebih luas, maka omzet yang diperolehpun mengalami peningkatan yang cukup besar mencapai 75 persen dibanding sebelum mengikuti pameran kerajinan.

“Dalam satu bulan, omzet yang diperoleh mencapai sekitar Rp 50 juta. Dengan jumlah produksi mencapai 500 potong kemeja batik,” imbuhnya.

Ida berharap, pameran serupa bisa digelar secara rutin karena perajin akan mendapat cukup banyak keuntungan seperti peningkatan omzet dan memperluas pasar.

Sementara Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta, Dyah Suminar menargetkan omzet penjualan sebesar Rp 400 juta dalam pameran produk kerajinan yang berlangsung dari 30 Mei hingga 3 Juni.

“Target tersebut lebih besar dibanding target dalam pelaksanaan pameran tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan pada pameran kali ini bertepatan dengan libur cuti bersama,” jelas Dyah.

Selain mengadakan pameran, lanjut dia, Dekranasda juga memberikan upaya untuk pengembangan UMKM seperti pelatihan membatik atau mengolah limbah menjadi produk kreatif.

Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto yang membuka pameran menyatakan pihaknya memberikan apresiasi ke DPRD Kota Yogyakarta yang memiliki inisiatif untuk membuat rancangan peraturan daerah yang berpihak kepada UMKM.

“UMKM pun sejalan dengan semangat ‘segoro amarto’ (semangat gotong royong agawe majune Ngayogyakarta) untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang mendasarkan pada disiplin, kepedulian, dan kebersaman,” urainya.

Pameran yang digelar untuk kali keempat tersebut diikuti 92 perajin yang tergabung dalam 52 stan.

(Antara/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya