SOLOPOS.COM - Ratusan pengunjung berjubel pada hari terakhir penyelenggaraan pameran Year End Sale (YES) 2015 yang diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Solo di Diamond Solo Convention Center (DSCC), Minggu (6/12/2015).(Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Pameran komputer YES 2015 tak memenuhi target.

Solopos.com, SOLO—Penyelenggaraan pameran Year End Sale (YES) 2015 belum begitu mampu mengerek penjualan perangkat komputer dan laptop di Solo. Bahkan, capaian transaksi dan pengunjung yang ditetapkan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Solo selama pameran masih meleset dari yang ditargetkan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketua Panitia YES 2015, Dwi Cahya Putranto, mengatakan total transaksi baru mencapai sekitar Rp6 miliar. Padahal, panitia sebelumnya membidik penyelenggaraan pameran selama Rabu-Minggu (2-6/12/2015) bisa menembus Rp15 miliar.

“Transaksi yang dikumpulkan semua toko masih dibawah Rp10 miliar. Capaiannya di kisaran Rp6 miliar, padahal target kami bisa mencapai Rp15 miliar,” jelasnya saat dihubungi Minggu (6/12/2015).

Selain transaksi, target pengunjung belum bisa memenuhi target. Hingga Sabtu (5/12/2015), dia memperkirakan baru ada 25.000 pengunjung yang memadati pameran. Padahal, Apkomindo mengincar 30.000 pengunjung selama penyelenggaraan pameran.

Sebelumnya, target itu ditetapkan melihat prediksi tren penjualan yang meningkat saat akhir tahun. Namun, kelesuan perekonomian dan daya beli pada 2015 ini masih menjadi penghambat. “Kelesuan ekonomi dan penurunan daya beli ini mungkin menjadi penyebabnya,” jelasnya.

Sementara, layanan trade in atau tukar tambah juga belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan. Ketua panitia trade in, Muhammad Husain, mengatakan panitia menyediakan voucher hingga senilai Rp1 miliar, namun hingga Minggu baru terserap sekitar Rp300 juta.

Belum banyaknya transaksi trade in tersebut diperkirakan karena konsumen membutuhkan dana segar ketimbang voucher yang digunakan untuk membeli perangkat elektronik di pameran. Semula, voucher tersebut memang dipakai untuk mendongkrak transaksi pameran.
Namun demikian, dia tidak terlalu merisaukan hal tersebut.

“Layanan trade in ini baru kali pertama, jadi memang butuh sosialisasi lagi. Sebelumnya memang banyak yang menjual laptop karena ingin mendapatkan uang, tapi jadi agak berat karena ditukarkan dengan voucher,” katanya kepada solopos.com di pameran, Minggu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya