SOLOPOS.COM - Donald Trump berpidato saat inaugurasi Presiden AS, Jumat (20/1/2017) waktu setempat. (JIBI/Reuters/Yuri Gripas)

Donald Trump dikecam setelah kicauan kontroversialnya pasca-teror London Bridge.

Solopos.com, JAKARTA — Respons pertama Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap serangan teror di London adalah me-retweet sebuah laman berita yang dikenal pemburu sensasi dan partisan, ketimbang menjunjung reportase yang akurat. Serentak retweet Trump ini dikecam karena tidak sensitif terhadap korban teror.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Cuitan kedua Trump malah lebih parah lagi. Via Twitter dia bilang, “Kita mesti cerdas, tegas dan keras. Kita butuh pengadilan yang mengembalikan hak-hak kita. Kita butuh Travel Ban [larangan berkunjung] sebagai level keselamatan ekstra.”

Cuitan ini kontan memicu kritik dari banyak kalangan karena dianggap memanfaatkan penderitaan orang lain untuk mempromosikan kebijakannya sendiri.

Daniel Drezner, profesor politik pada Fletcher School of Law and Diplomacy Universitas Tufts, menyebut Trump sebagai “pelacur yang menduduki kekuasaan yang tidak dia mengerti”. Sementara itu, John Horgan, psikolog dan pakar teroris pada Georgia State University, menyebut Trump pemimpin oportunis (opportunist-in-chief).

Setelah muncul kecaman dan kritik, Trump lalu memposting cuitan yang lebih simpatik. “Apa pun yang dapat dilakukan Amerika Serikat untuk membantu London dan Inggris. KAMI BERSAMA KALIAN. TUHAN MEMBERKATI!”

Setelah cuitan ketiga, Wakil Presiden AS Mike Pence menimpali. “Doa kami bersama para korban.” Ketua DPR dari Partai Republik, Paul Ryan, juga menanggapi. “Kita berdiri tegak bersama dengan sahabat-sahabat kita di London dan teriring doa untuk para korban. Teror dan kebencian tidak akan pernah menang,” cuitnya.

Tak hanya itu, kicauan Trump berikutnya juga dinilai kontroversial. Bukannya menahan diri, dia justru sibuk mengungkit pernyataan Wali Kota London, Sadiq Khan, beberapa waktu lalu bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan di London. “Sedikitnya 7 orang tewas dan 48 luka-luka dalam serangan teror dan Wali Kota London mengatakan ‘tak ada alasan untuk khawatir’,” kicaunya lagi.

Padahal, pernyataan Khan tersebut dikeluarkan agar masyarakat tak perlu mengkhawatirkan adanya penjagaan ketat polisi di jalan-jalan Kota London setelah aksi teror beberapa waktu lalu.

Diberitakan The Guardian, pesan serupa disampaikan Chuck Schumer, ketua Faksi Demokrat di Senat, yang juga mendoakan para korban teror di London itu. Saat ini, cuitan pertama Trump tentang teror di London Bridge itu tak lagi muncul di akun @realDonaldTrump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya