Pamekasan dikepung banjir

Pamekasan–Tak hanya warga Jakarta yang kebingungan dan panik dilanda banjir. Ribuan warga Desa Lenteng, Kecamatan Proppo,Pamekasan, Madura dikagetkan dengan datangnya banjir. Pasalnya wilayah mereka tak diguyur hujan. Diduga banjir itu kiriman dari Kecamatan Pagentenan dan Kecamatan Palenga’an.

Banjir yang semula hanya menggenangi jalan desa halaman rumah warga, makin lama makin meninggi. Pada pukul 20.00 WIB, Senin (25/10) banjir memasuki rumah warga. “Yang paling parah adalah rumah warga yang berada di pinggir sungai Lenteng. Tak kurang 20 rumah tergenang banjir hingga setinggi 40 cm,” kata Busairi salah satu warga Desa Lenteng, Selasa (26/10).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Rumah Busairi sendiri kemasukan air setinggi mata kaki orang dewasa. Beruntung, setahun lalu rumah Busairi telah ditinggikan.  Sebaliknya, rumah Kustriono, tetangga Busairi, kemasukan banjir setinggi 20 cm.

Banjir juga menggenangi halaman Poskesdes Lenteng yang berjarakn 300 M selatan SMP Negeri 1 Proppo. “Banjir juga menggenangi halaman sekolah SMP Negeri 1 Proppo yang berlokasi di Desa Lenteng,” ungkap Busairi.

Sementara itu, Kades Lenteng, Santoso, mengatakan, meski desanya tergenang banjir, tapi tak ada warga yang perlu dievakuasi. “Warga lebih memilih menjaga rumahnya masing-masing, Apalagi genangan banjir tidak terlalu tinggi,” tutur Santoso.

Bengkel motor milik Santoso di depan Puskesmas Pembantu Lenteng, tak luput dari genangan banjir. Dibantu keluarganya, Santoso memindahkan seluruh peralatan bengkel ke rumahnya.

Informasi yang dihimpun, air sudah mulai surut. Warga desa sibuk membersihkan rumahnya. Banjir mulai surut menjelang subuh tadi. Banjir kiriman dari wilayah Pamekasan utara itu didukung air laut yang sedang pasang karena gaya tarik bulan.

“Saat masa bulan purnama biasanya air laut dalam kondisi pasang. Ini menyulitkan dan menghambat aliran air sungai menuju laut,” tandas Santoso.

dtc/tiw