SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Islamabad (Solopos.com)--Pesawat-pesawat tak berawak milik Amerika Serikat terus melancarkan serangan di wilayah Pakistan. Bahkan serangan terakhir menewaskan setidaknya 35 warga sipil di wilayah kesukuan Waziristan Utara.

Tak ayal lagi, serangan AS itu menimbulkan kemarahan pemerintah Pakistan. Islamabad bahkan mendesak Washington untuk minta maaf.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

“Sangat disesalkan karena warga negara tak bersalah harus menjadi target serangan yang benar-benar mengabaikan nyawa manusia,” cetus pimpinan militer Pakistan, Jenderal Ashfaq Kayani seperti diberitakan AFP, Jumat (18/3/2011).

Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani juga mengutuk serangan AS itu sebagai “perilaku tidak rasional.” Ditegaskannya, serangan seperti itu hanya akan memperkuat elemen-elemen ekstremis.

Dalam serangan udara yang dilancarkan pesawat-pesawat tanpa awak AS pada Kamis, 17 Maret kemarin, sedikitnya 35 orang tewas, termasuk warga sipil dan polisi. Mereka tewas saat tengah mengikuti pertemuan para tetua suku. Itu merupakan serangan ketujuh AS dalam sembilan hari terakhir dan yang paling mematikan sejak tahun 2008 silam.

Atas peristiwa itu, Islamabad menuntut permintaan maaf dari Washington. “Menteri Luar Negeri Salman Bashir menyampaikan kecaman keras ke Duta Besar AS Cameron Munter dan menuntut permintaan maaf dan penjelasan,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Tehmina Janjua.

Serangan mematikan yang dilancarkan AS itu merupakan serangan AS yang ke-23 di Pakistan sejak awal tahun ini. Otoritas Pakistan mengklaim bahwa sebagian besar korban dari serangan-serangan pesawat tanpa awak itu adalah warga sipil. Namun selama ini militer AS terus membantah klaim tersebut. AS bersikeras bahwa serangan udara tersebut menargetkan para militan.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya