SOLOPOS.COM - Kampus ITN Malang (ilustrasi/wisata-kota-malang.blogspot.com)

Solopos.com, SOLO – Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Suparno Djiwa meminta maaf kepada keluarga Fikri Dolasmantay Surya. Rektor mengakui sejumlah kelalaian dalam Ospek jurusan Planologi ITN Malang itu. Fikri meninggal pada 12 Oktober lalu.

Dalam Prime Time siaran langsung Metro TV, Rabu (11/12/2013), sejak pukul 18.30 WIB dipertemukan  Rektor ITN Malang Suparno Djiwo dan Nurhadi—perwakilan keluarga Fikri dan Wakil Mendikbud, Musliar Kasim.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam kesempatan itu, perwakilan keluarga Fikrim Nurhadi menyebutkan lima tuntutan. Di antaranya, manajemen ITN harus minta maaf atas meninggalnya Fikri karena diduga mendapat kekerasan fisik saat kemah bakti.

“Manajemen ITN harus meminta maaf. Kemudian harus terbuka memberi penjelasan soal apa yang terjadi sebenarnya pada Fikri. Polisi juga harus mengusut tuntas kasus ini, dan memproses secara hukum. Terakhir kepada teman-teman Fikri yang tahu kebenaran kejadian ini harus melapor ke kepolisian ceritakan apa adanya,” jelasnya.

Nurhadi mengungkapkan kali pertama keluarga diberitahu Fikri meninggal dunia karena kelelahan. “Saya juga sempat curiga karena di bagian matanya ada tertampung darah,” katanya.

Menanggapi hal itu Rektor ITN, Suparno Djiwa menyatakan permintaan maafnya. “Tolong di sampaikan kepada keluarga Fikri, kami meminta maaf atas peristiwa yang terjadi,” ujarnya.

Suparno mengaku beberapa penyimpangan dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, Ospek ITN yang tidak didampingi dosen dari jurusan Planologi itu sudah tindakan kesalahan. “Di proposalnya ada, tapi memang faktanya kegiatan malam tidak didampingi dosen,” katanya.

Selain itu waktu pelaksanaan Ospek juga dinilai melanggar. “Untuk kegiatan kampus itu aturannya dua hari satu malam menginap. Tapi ini Ospek dilangsungkan sejak tanggal 9 Oktober,” katanya.

Sebagaimana diketahui acara orientasi kampus yang dikemas dalam Kemah Bakti Desa (KBD) di Pantai Goa Cina, Dusun Rowotratih, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada 9 Oktober lalu. Sementara beberapa situs menyebut kegiatan ini berakhir pada 13 Oktober 2013. Sementara Fikri diketahui meninggal pada 12 Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya