SOLOPOS.COM - Ilustrasi bentrok (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, MALANG – Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru jurusan Planologi ITN Malang meninggal dunia pascaospek Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Kegiatan kemah bakti desa (KBD) ITN Malang diduga terdapat aksi kekerasan fisik dan pelecehan seksual.

Kapolsek Sumbermanjing Wetan, AKP Farid Fathoni tak mengira kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) mahasiswa baru jurusan Planologi ITN memakan korban jiwa. Fikri Dolasmantya Surya, seorang mahasiswa asal NTB diduga meninggal akibat tindak kekerasan dalam acara tersebut.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Kalau ada kekerasan, pastinya warga melapor, begitu juga kami akan tahu,” terang Kapolsek Sumbermanjing Wetan AKP Farid Fathoni di Mapolres Malang, Selasa (10/12/2013).

AKP Farid mengaku, selama tiga hari berturut-turut, anggotanya melakukan patroli di lokasi KBD. Namun, saat itu tak ditemukan adanya kejanggalan selama proses kegiatan berlangsung.

“Kegiatan dikemas bakti sosial. Ada sebanyak 228 orang terlibat dalam kegiatan tersebut,” tutup Farid.

Ia mengungkapkan, polisi baru mengetahui kematian Fikri Sabtu (12/10/2013), sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, rekan-rekan Fikri kebingungan membawa korban yang sudah tak bernyawa ke Puskesmas Sumbermanjing Wetan.

“Teman-temannya yang melapor, korban sudah meninggal dunia,” beber Farid.

Berikut kronologi yang diketahui polisi saat korban meninggal dunia:

Sabtu (12/10/2013), sekitar pukul 12.00 WIB, Fikri bersama 114 mahasiswa baru kembali menuju lokasi kegiatan dari kemah.

Dalam perjalanan, korban mengeluh sesak napas dan harus dibonceng menggunakan motor. Karena kondisi Fikri terus menurun, panitia membawanya kembali ke posko.

Pukul 12.30 WIB Fikri dilarikan ke puskesmas setempat. Dan langsung ditangani seorang bidan tengah bertugas.

“Waktu itu diperiksa bidan sudah tak bernyawa. Kami juga menduga sebelum dibawa ke puskesmas sudah meninggal,” ujar Farid.

Dilanjutkan Farid, keterangan puskesmas rupanya tak membuat rekan-rekan korban puas. Hingga memaksa membawanya ke Rumah Sakit Bokor, Turen, menggunakan mobil ambulance milik puskesmas.

“Setiba di Bokor, juga dinyatakan korban telah meninggal dunia. Dan kembali dibawa ke puskesmas. Waktu itulah kami mengetahui ada peserta kemah bakti meninggal,” sebut Farid.

Menjelang sore hari, kata Farid, jasad Fikri dibawa menuju Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk divisum.

Langkah itu sesuai prosedur guna mengetahui pasti penyebab kematian korban. Meski belakangan sudah diduga kuat korban meninggal dunia karena sakit.

Dengan menggunakan ambulance milik PMI Kabupaten Malang jasad Fikri dibawa ke kamar jenazah RSSA Malang, pada malamnya.

“Di situ keluarga menolak autopsi dan hanya dilakukan visum luar. Permintaan itu disertai surat pernyataan,” papar Farid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya