SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemimpin jaringan Al-Qaeda, Osama Bin Laden, kembali muncul ke permukaan. Lewat rekaman suara, buron nomor satu AS itu, kembali meminta Prancis untuk menarik tentaranya dari Afghanistan. Penarikan tentara akan ditukar dengan pelepasan tawanan warga negara Prancis.

Menurut seorang sandera warga negara Prancis yang ditangkap di Negeria, suara dalam rekaman yang mirip Bin Laden itu mengatakan, pelepasannya tergantung dari sikap pemerintahnya.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Bin Laden mengatakan, Prancis akan membayar mahal untuk kebijakannya di Afghanistan dan di tanah muslim lainnya.

“Penolakan President Nicolas Sarkozy untuk menarik pasukannya dari Afghanistan adalah tidak lebih dari lampu hijau untuk pembunuhan tawanan Prancis,” kata Bin Laden dalam rekaman yang disiarkan oleh Al-Jazeera, Jumat (21/1).

“Kami ulangi pesan yang sama untukmu: pembebasan tawananmu dari tangan saudaraku adalah berhubungan dengan penarikan tentaramu dari negara kami,” kata Bin Laden lagi.

Rekaman suara ini adalah kali kedua bagi Bin Laden menyerang kebijakan Prancis, dengan menghubungkan kehadiran tentara Prancis di Afghanistan dengan penculikan warga negaranya di Nigeria. Bin Laden sendiri saat ini diyakini sedang bersembunyi di pegunungan, wilayah perbatasan Afghanistan dan Pakistan.

Tujuh warga negara asing, termasuk lima dari Prancis, diculik di Negeria pada Semptember tahun lalu. Kelompok sayap Al-Qaeda di utara Afrika, Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM), mengaku bertanggung jawab atas hilangnya mereka.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya