SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Orang hilang asal Sragen dalam taksi di jalan Jogja-Solo dicurigai menjadi korban aksi perampok.

Solopos.com, SRAGEN — Gatot Bambang Kadaryanto, 50, warga Dusun Jatisumo, RT 019, Desa/Kecamatan Sambungmacan, Sragen, yang menghilang dalam perjalanan naik taksi dari Jogja menuju Sragen, Sabtu (9/1/2016) malam, belum diketahui rimbanya.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Kali terakhir, keluarga mendeteksi Gatot berada di jalan Jogja-Solo, tepatnya di kawasan Delanggu, Klaten, sekitar pukul 21.00 WIB. Suami Lasmiyati, Tukiman, khawatir Gatot menjadi korban perampokan. Dia curiga dua orang penumpang taksi tak dikenal itu bermaksud jahat terhadap Gatot. ”Itu kecurigaan saya. Tapi, mudah-mudahan tidak terjadi,” ujarnya.

Baca: Naik Taksi dari Bandara Adisutjipto, Pria Sragen Hilang di Jalan Jogja-Solo.

Kapolsek Sambungmacan, AKP Haryanto, membenarkan adanya laporan hilangnya Gatot saat menempuh perjalanan dari Jogja menuju Sragen. Haryanto mengaku tidak tahu persis lokasi hilangnya Gatot. Rencananya, pihaknya akan bekerja sama dengan polres sekitar untuk mencari tahu keberadaan Gatot.

Haryanto juga mencurigai gelagat dua orang tak dikenal yang menjadi penumpang taksi bersama Gatot. Menurutnya, kasus serupa juga pernah dialami oleh warga Gesi beberapa tahun lalu. Di dalam taksi, warga Gesi itu dirampok oleh orang yang tidak dikenalnya.

”Tubuh warga Gesi itu kemudian dibuang di pinggir jalan. Dia ditemukan warga dalam keadaan linglung atau lupa ingatan. Ternyata, dia diberi minuman dengan campuran obat khusus yang membuatnya tidak sadarkan diri. Efek obat itu masih terasa saat ia ditemukan warga. Tapi, mudah-mudahan itu tidak terjadi dengan Pak Gatot,” papar Haryanto.

Gatot yang sehari-hari bekerja sebagai operator mesin ekskavator di Banjarmasin hendak mudik ke kampung halaman di Sambungmacan, Sragen. Dari Banjarmasin, dia menempuh perjalanan jalur udara dan turun di Bandara Adisutjipto Jogja. Sesampainya di bandara, Gatot diajak dua pria tak dikenal untuk naik taksi menuju Sragen dengan harapan biaya ditanggung bertiga.

“Pada pukul 21.00 WIB, dia menelepon istrinya [Lestari, 40] dan mengabarkan kalau sudah sampai Delanggu. Dia juga mengabarkan di dalam taksi itu ada empat orang [plus sopir]. Biaya taksi itu sengaja ditanggung bersama dua penumpang lainnya supaya lebih irit,” kata Lasmiyati, 45, kerabat dari Lestari saat ditemui Solopos.com di Sambungmacan, Minggu (10/1/2016).

Kepada Gatot, dua orang tak dikenal itu mengaku ingin turun di Sragen. Oleh karenanya, Gatot bersedia naik taksi bersama dua orang itu dengan harapan biaya perjalanan ditanggung bertiga. “Gatot sempat berpesan supaya dia dijemput di kawasan Paldaplang [Kecamatan Ngrampal]. Namun, istrinya meminta supaya Gatot turun di Sambungmacan supaya tidak terlalu jauh ketika dijemput,” terang Lasmiyati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya