SOLOPOS.COM - Seorang anggota Sat Brimob Polda Kalbar mendampingi beberapa warga eks-Gafatar saat hendak dievakuasi dari permukiman mereka yang dibakar massa di kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Selasa (19/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Jessica Helena Wuysang)

Orang hilang yang belakangan diketahui jadi anggota Gafatar telah menggelar “transmigrasi swakarsa”. Sayang, perbedaan ideologi jadi masalah besar.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi meningkatkan aktivitas dan produktifitas masyarakat di pemukiman transmigrasi dengan menggelontorkan sejumlah bantuan pagi para transmigran. Mereka juga mau memfasilitasi anggota Gafatar, namun dengan syarat mereka tak lagi bermasalah soal ideologi.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Pada kesempatan itu, Marwan Jafar juga mengatakan pihaknya siap memfasilitasi para warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) untuk mengikuti program transmigrasi sepanjang tidak ada lagi polemik mengenai ideologi dan wawasan kebangsaan mereka. Baca: Terusir dari Kalimantan, Anggota Gafatar Hadapi Ancaman Ekonomi di Jawa.

“Meski anggaran transmigrasi terbatas, tapi tidak apa-apa kami siap memfasilitasi,” kata Marwan Jafar saat memberikan bantuan bagi sejumlah wilayah transmigrasi di Kabupaten Kapuas. Bantuan yang bersumber dari APBN 2016 itu berupa 50 unit gentong plastik, 100 unit sumur gali, dan jalan desa sepanjang 2,7 km.

“Bantuan diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan menjadi stimulus bagi masyarakat di pemukiman transmigrasi agar lebih sejahtera. Citra transmigrasi harus kita ubah, agar masyarakat tidak lagi ragu untuk menjadi transmigran,” ujarnya. Baca: Kontras: Ormas Gafatar Dorong Transmigrasi Swakarsa, Apa yang Salah?

Sebagai informasi, UPT G1 Dadahup yang terletak di desa Sumber Alaska, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, merupakan salah satu UPT dari 37 UPT di Kawasan Pengembangan Lahan Gambut Satu Hektar.

Dengan luas wilayah 1.312 Hektar UPT ini telah ditempati warga transmigrasi sejak 1998 dengan 550 Kepala Keluarga dengan 2.526 Jiwa dan sekarang sudah berkembang menjadi 3.728 Jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya