SOLOPOS.COM - Rica Tri bersama suami dan anaknya (Facebook)

Orang hilang di Jogja, yaitu Dokter Rica dan anaknya, akhirnya ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Solopos.com, SLEMAN — Dokter Rica Tri Handayani yang hilang bersama anak balitanya bernama Zafran Ali Wicaksono, sejak 30 Desember 2015 di Jogja, diduga sudah lama berhubungan dengan organisasi masyarakat (ormas) Gafatar. Bahkan, Rica sudah bergabung sebelum dia menikah dan berkeluarga.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut penyelidikan polisi, dokter Rica diketahui sudah lama bergabung dengan ormas tersebut. Namun, dia tidak lagi aktif setelah menikah dan memiliki kehidupan sendiri. Baru saat suaminya melanjutkan pendidikan di Jogja, ada orang yang mengajaknya kembali bergabung.

“Kita ingin tahu orientasi kelompok ini. Sebelum nikah, korban sudah jadi anggota kelompok ini, tapi setelah nikah, kegiatan tidak berlaku lagi. Saat suami menempuh S2 di Jogja, ada indikasi sepupunya berusaha membujuk kembali aktif di organisasi,” ungkap Kapolda DIY, Brigjen Pol. Erwin Triwanto, dalam wawancara via satelit dengan Metro TV, Senin (11/1/2016) malam.

Belum jelas apa peran sepupu Rica dan orang-orang yang ditangkap bersama Rica di Pangkalan Bun hari ini dalam ormas itu. Selain Rica, ada Eko Purnomo dan Veni bersama anak balita, serta seorang pemuda bernama Krisma yang juga adik dari Eko. Mereka bersama tiga warga Boyolali yang diduga juga menjadi korban.

“Dari beberapa informasi tentang struktur organisasi, ketiganya tidak ada namanya. Peran Eko hanya perantara, hanya merekrut calon anggota. Saat kita lacak di sana, ATM Dokter Rica sudah diambil Eko,” kata Erwin.

Sementara, Rica masih berstatus sebagai korban, demikian pula tiga warga Boyolali tersebut. “Kita akan lakukan pemeriksaan. Tapi karena psikisnya belum memungkinkan, Kamis atau Rabu kita coba minta bantuan Mabes Polri untuk mendatangkan psikiatri atau psikolog,” lanjut Kapolda.

Rica bersama lima orang lainnya yang dinyatakan hilang, ditemukan di kawasan Bandara Iskandar, Pasir Panjang, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin pagi. Enam orang tersebut terdiri atas dua balita dan empat dewasa, antara lain dokter Rica bersama anaknya balitanya, Eko Purnomo dan Veni bersama anak balita, serta seorang pemuda bernama Krisma yang juga adik dari Eko. Baca juga: Dokter Rica Ditemukan Bersama 3 Orang Boyolali, Sore Ini Tiba di Jogja.

Setelah membentuk satu tim dan belum membuahkan hasil, Ditreskrimum Polda DIY lalu menambah satu tim lagi yang bertugas mencari keberadaan mereka di luar DIY.

Kedua tim ini mulai bekerja secara efektif sejak sepekan terakhir. Pada Selasa (5/1/2016), tim ini mampu mendeteksi keberadaan dokter Rica di sebuah pulau di Kalimantan. Secara terus menerus, tim ini mengawasi, memantau keberadaan Rica dan temannya yang membawa terutama Eko dan Veni. Baca juga: Formulir Eksodus Berserakan dalam Kantor Gafatar di Kalasan Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya