SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Benghazi (Solopos.com)– Kubu oposisi Libya siap untuk melakukan gencatan senjata dengan kubu pro Khadafi. Pertempuran berdarah pun siap dihentikan demi kemanusiaan.

“Kami setuju untuk melakukan gencatan senjata dalam kondisi saudara-saudara kami di kota wilayah barat sudah memiliki kebebasan untuk berekspresi dan siap menarik kekuatan yang mengepung kota,” kata  pemimpin nasional oposisi, Mustafa Abdul Jalil.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Jalil menyampaikan hal tersebut pada wartawan setelah menggelar pertemuan dengan utusan khusus PBB di Libya, Abdul Ilah Khatib. Demikian diberitakan AFP, Jumat (1/4/2011).

Sementara itu, Khatib mengatakan kemungkinan untuk melakukan gencatan senjata antara pemberontak dan pasukan militer Khadafi masih ada saat pertemuan berlangsung.

“Tujuan utama kami adalah untuk mencapai gencatan senjata yang mampu bertahan lama,” ucapnya dalam tayangan televisi Al-Jazeera.

Kekuatan Barat lebih memilih untuk mencari solusi politik dibandingkan militer untuk mengakhiri konflik di Libya. Konflik meletus ketika protes massa pro-demokrasi pertama kali diluncurkan di Benghazi, sekitar 1000 kilometer (600 mil) timur Tripoli, pada tanggal 15 Februari.

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan di Beijing, situasi di Libya tidak bisa diselesaikan melalui aksi militer dan menyerukan gencatan senjata.

detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya