Jakarta— Layanan data internet dinilai akan populer. Tarifnya diperkirakan akan semakin murah karena operator melakukan perang layanan. Seperti perang voice dan layanan SMS.
Operator Indosat adalah yang gencar mengincar layanan data sebagai salah satu senjata andalan, selain voice dan SMS. Indosat menargetkan pertumbuhan pelanggan lebih dari 10% didukung layanan data.
Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran
Chief Sales Officer Indosat Syakieb Sungkar mengatakan pihaknya akan memperluas pangsa pasarnya dengan mengincar anak muda. Untuk membidik segmen itu Indosat membidik layanan data sebagai sumber pemasukan.
Layanan data dinilai akan populer. Tarifnya diperkirakan juga akan semakin murah, karena perang voice dan perang SMS akhir-akhir ini memicu tarif menjadi turun.
“Setelah perang voice dan SMS, layanan data akan menjadi perang operator berikutnya. Bayangkan dengan data 50Kb bisa digunakan untuk chat sebanyak 50 kali. Bandingkan dengan tarif telepon,” ujar Chief Marketing Officer Guntur Siboro di Jakarta, Jumat (26/3).
Guntur mengatakan layanan voice sejauh ini masih yang paling besar menyumbang revenue bagi pendapatan operator. Namun pertumbuhan data sebenarnya lebih besar, di atas 10%. Apalagi dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi lahan subur bagi penggunaan layanan data.
VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo menampik operator akan segera melakukan perang di layanan data. Ia mengatakan operator memang mencari sumber pendapatan baru selain voice dan SMS dari pelanggan, tapi belum akan terjadi perang di data.
“Telkomsel sendiri masih paling besar pemasukannya dari voice, sementara SMS dan data kejar-kejaran hampir sama,” ujarnya.
inilah/rif
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
