SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Twitter.com)

Operasi pasar dilaksanakan untuk menstabilkan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya.

Solopos.com, JAKARTA – Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai tukar petani (NTP) nasional September 2015 mengalami kenaikan 1,04% yang artinya petani mendapat manfaat kenaikan harga di pasar.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Kita patut bersyukur bahwa hasil survei dari BPS kemarin yang sudah diumumkan, nilai tukar tani naik hampir mendekati 2%,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai meluncurkan Operasi Pasar Bulog 2015 di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta Utara, Jumat (2/10/2015).

BPS mengumumkan NTP September 10,33 naik 1,04% dibandingkan dengan bulan sebelumnya 100,97. Naiknya NTP dipengaruhi empat subsektor yaitu subsektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, peternakan, dan perikanan. Sementara yang mengalami penurunan adalah subsektor tanaman perkebunan rakyat.

Tetapi di sisi lain, laporan BPS menyebutkan terjadi kenaikan harga beras 2% sehingga perlu dilakukan stabililisasi harga melalui operasi pasar (OP).

Presiden berharap operasi pasar dengan mendistribusikan 300.000 ton beras di seluruh tanah air bisa dikendalikan secara wajar dan terjangkau.

Presiden didampingi Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti sempat melakukan video conference dengan pejabat Bulog Medan, Bandung, Semarang, Surabaya. Laporan yang diterima Presiden, operasi pasar bisa menurunkan harga Rp300-Rp500 per kilogram.

“Tadi sudah kita dengar semuanya memang target penurunan harga ada Rp300-Rp500 per kilogram agar harga bisa turun kembali meskipun saya lihat dua hari ini sudah ada yang turun Rp100 per kilogram, ada yang Rp200 per kilogram,” jelas Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya