SOLOPOS.COM - Monumen peringatan di Tambunan, Sabah, di lokasi bekas benteng Mat Salleh yang juga menjadi lokasi terbunuhnya tokoh perjuangan menentang kolonialisme Inggris di Kalimantan Utara itu. (en.wikipedia.org)

Monumen peringatan di Tambunan, Sabah, di lokasi bekas benteng Mat Salleh yang juga menjadi lokasi terbunuhnya tokoh perjuangan menentang kolonialisme Inggris di Kalimantan Utara itu. (en.wikipedia.org)

Mat Salleh adalah nama panggilan dari Datu Muhammad Salleh, tokoh perjuangan menentang kolonialisme yang dilakukan perusahaan dagang Inggris, British North Borneo Chartered Company yang menguasai wilayah Kalimantan Utara yang kini adalah Negara Bagian Sabah, Malaysia. Dia memimpin pemberontakan antara tahun 1894 hingga kematiannya tahun 1900.
Perjuangannya didukung para pemimpin lokal dan mencakup wilayah Sandakan, Pulau Gaya dan wilayah pedalaman.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Pada tanggal 31 Januari 1900, Mat Salleh tewas dalam pertempuran di wilayah Tambunan, tempatnya mendirikan benteng. Pasukan Inggris sudah menyerbu tempat itu sejak Desember 1899. Ikut tewas bersama Mat Salleh adalah sekitar 1.000 pengikutnya. Akan tetapi para pengikutnya yang lain masih terus melakukan perlawanan di berbagai tempat hingga tahun 1905.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya