SOLOPOS.COM - MICE -- Banyaknya kegiatan berskala nasional dan internasional yang dihelat di Kota Solo ikut mendongkrak tingkat okupansi hotel, salah satunya adalah pertemuan parlemen Asia beberapa waktu lalu. Terlihat mantan Wapres Jusuf Kalla saat berbicara dalam pertemuan parlemen Asia. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) Okupansi 13 hotel berbintang di Solo hingga posisi Agustus 2011 tembus 76,19%. Angka itu meningkat tajam dibandingkan okupansi untuk periode yang sama tahun lalu yang mencapai 60%.

MICE -- Banyaknya kegiatan berskala nasional dan internasional yang dihelat di Kota Solo ikut mendongkrak tingkat okupansi hotel, salah satunya adalah pertemuan parlemen Asia beberapa waktu lalu. Terlihat mantan Wapres Jusuf Kalla saat berbicara dalam pertemuan parlemen Asia. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Selain okupansi yang tinggi, lama waktu tinggal alias lenght of stay tamu juga diyakini meningkat tajam. Jika pada tahun 2010 silam lama waktu tinggal hanya 1,5 hari, kini tembus lebih dari 2 hari. Koordinator Seksi Hotel Berbintang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Purwanto, mengungkapkan okupansi hotel berbintang di Solo sangat menggembirakan. Berdasarkan data pihaknya, dari total 232.330 kamar tersedia selama Januari-Agustus, sebanyak 177.023 kamar dipesan. Artinya, tingkat keterisian kamar hotel menunjukkan perkembangan yang signifikan.

“Sudah di angka 76,19% sampai posisi Agustus 2011. Ini menunjukkan, kedatangan ke Solo baik itu tamu Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), maupun wisata tumbuh sangat besar,” terang Purwanto, saat ditemui Espos, di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH).

Purwanto, yang juga General Manager (GM) KSPH, menyebut kedatangan tamu ke Solo dalam bentuk grup-grup MICE menjadi faktor utama yang mendongkrak melonjaknya okupansi Solo. Di sisi lain, kondisi ini juga berimbas pada aspek lain yang bersinggungan, seperti pusat belanja, pusat oleh-oleh dan pusat kuliner khas Solo.

Mengenai lama waktu tinggal, dia melihat secara umum terjadi pertumbuhan yang cukup besar. Secara kasar, hal itu bisa dilihat dari mulai banyaknya agenda MICE yang memakan waktu beberapa hari di Solo. Agenda MICE tingkat nasional juga sering dihelat di Solo, sehingga tak ayal kamar hotel pun ramai pemesan. Menurut Purwanto, length of stay tamu hotel di Solo terkerek di angka lebih dari 2 hari. “Bahkan rasanya bisa 2,5 hari,” imbuhnya.

Tingginya tingkat okupansi kota juga diamini para pelaku usaha hotel berbintang lain. Public Relations Manager Hotel Lorin, Oktavia Pravitasari (Vita), misalnya menyebut pihaknya terpaksa tidak bisa melayani semua tamu Borobudur Travel Mart & Expo (BTMX) gara-gara jumlah kamar yang tersedia terbatas. Pihaknya hanya bisa menyediakan 30 kamar untuk tamu seller BTMX dan 10 kamar untuk tamu buyer. “Kamar kebetulan penuh, dan saya lihat jaga belakangan ini sering sekali terisi. Akhirnya terpaksa beberapa kebutuhan kamar kami lempar ke hotel lain,” ujar dia.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya