SOLOPOS.COM - Keramaian di pusat belanja di Denpasar (Lavina/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, DENPASAR–Sejumlah pusat perbelanjaan ramai dipadati warga Bali untuk membeli bekal selama prosesi Nyepi Tahun Baru Saka 1936.
Beberapa pasar swalayan bahkan memiliki program membuka toko lebih lama hingga pukul 00.00 selama dua hari kemarin. Hal itu dilakukan untuk memenuhi keinginan pelanggan yang berbelanja kebutuhan pokok untuk 24 jam momentum catur bratha penyepian.
Amiruddin, Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, menyampaikan momentum Nyepi menjadi salah satu faktor pembentuk inflasi Maret 2013, namun diperkirakan tidak signifikan.
Dari sisi distribusi, lanjut dia, tidak terjadi hambatan berarti sehingga suplai barang produksi terjaga dengan baik. Permintaan pun tidak melonjak signifikan.
Pasalnya, perayaan Nyepi terlaksana pada akhir bulan, dan hanya berlangsung sangat sebentar sehingga tidak signifikan meningkatkan inflasi bulanan di Bali. Berbeda dengan momentum Lebaran, Natal, dan Tahun baru yang berlangsung dengan rentang waktu yang cukup panjang.

“Maret masih inflasi tapi tidak signifikan karena Nyepi. Terjadinya juga akhir bulan dan sebentar sehingga demand tidak melonjak terlalu tinggi dan mempengaruhi harga pasar,”jelasnya saat dihubungi JIBI/Bisnis, Minggu (30/3/2014)

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya