SOLOPOS.COM - Kim Jong Un (Dok/JIBI/Solopos/Reuters)

Nuklir Korea Utara kembali diuji. PBB bersiap memberikan sanksi kepada negara pimpinan Kim Jong Un tersebut.

Solopos.com, SOLO – Dewan Keamanan PBB bersepakat menyiapkan sanksi kepada negara Korea Utara setelah mengumumkan uji coba bom cair. Uji coba bom tersebut mendapat kecaman hingga menimbulkan kekhawatiran warga dunia.

Promosi BRI Imbau Masyarakat Tidak Mudah Terpancing Isu Uang Hilang di Medsos

Sejumlah pakar sangat skeptis atas pengakuan bom cair tercanggih tersebut dan masih perlu dibuktikan. Dalam percobaan terakhir, Korea Utara menyebut tengah mengembangkan kemampuan senjata nuklir yang maju.

Dengan mendapat dukungan dari Tiongkok, sekutu utama Pyongyang, ke-15 anggota DK-PBB mengecam keras percobaan tersebut dan sedang bekerja untuk merancang resolusi yang akan berisi langkah-langkah penting lebih lanjut.

Diplomat PBB membenarkan bahwa perundingan sedang berlangsung untuk meningkatkan sejumlah sanksi yang sudah diterapkan bagi Korea Utara sejak melancarkan ujiboba senjata nuklir pada 2006.

“Saya berharap Korea Utara menghentikan percobaan nuklir lebih lanjut,” kata sekretaris jenderal PBB Ban Ki-moon menegaskan suara kecaman dunia mengenai percobaan nuklir yang baru diluncurkan Korea Utara yang biasanya disampaikan oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan tetapi sekarang juga diserukan oleh sekutunya, Tiongkok.

Kecaman dan ancaman sanksi sebenarnya sudah sangat akrab sejak Korea Utara melakukan percobaan nuklir pada 2006, 2009, dan 2013 dan banyak suara yang menekankan perlunya menemukan strategi yang menggabungkan antara pemaksaan dan perundingan.

“Prioritasnya adalah menemukan cara untuk menekan Korea Utara membatasi kapasitas senjata nuklir dan membina hubungan diplomasi,” kata David Albright, ketua Institut Sains dan Keamanan Internasional, yang berpusat di Washington, seperti diberitakan Antaranews.com, Kamis (7/1/2015).

Namun reaksi Korea Selatan tidak dapat berkompromi, terlihat pada sikap Presiden Park Geun-hye yang meminta tanggapan internasional atas tindakan yang disebutnya sebagai provokasi suram.

Menteri Pertahanan Korea Selatan, Han Min-koo, Kamis, berjanji Pyongyang akan “membayar” provokasi paling akhir itu.

Perintah ujicoba ditandatangani secara langsung oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dengan disertai pesan tertulis tangan untuk mengawali “menggetarkan suara ledakan bom cair pertama pada 2016”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya