SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Noordin M Top, tersangka teroris yang dipastikan tewas dalam penggerebekan di Solo, merupakan qo’id (pemimpin) Tandzim Al Qaeda wilayah Asia Tenggara. Tidak hanya Noordin, Syaifudin Zuhri dan Syahrir juga mempunyai jabatan yang sama dengan Noordin.

“Syaifudin Zuhri dan Syahrir sama dengan Noordin adalah qo’id Tandzim Al Qaeda wilayah Asia Tenggara,” kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Kamis (17/9).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

BHD menjelaskan, Ibrohim alias Boim, yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung 8 Agustus lalu, juga pejabat penting di Qoid Al Qaeda Asia Tenggara.

“Ia bukan sekedar florist atau tukang kebun, dia punya jabatan strategis,” cetusnya.

Dalam kesempatan itu, BHD juga menyampaikan apresiasi kepada anggota Densus 88 yang telah berupaya maksimal dalam pencarian buron teroris.

“Anak-anak tadi di lapangan begitu tahu Noordin langsung terharu,” ucapnya.

Sementara itu, Munawaroh, perempuan hamil turut terluka dalam penggerebekan di sebuah rumah di Solo, Jawa tengah. Sebelum menembak, polisi mengaku sudah mengimbau Munawaroh agar keluar rumah. Tapi imbauan tidak digubris.

“Kita sudah tahu kalau di dalam ada seorang wanita yang sedang hamil, tapi kita beri imbauan berkali-kali agar keluar tetap tidak mau,” kata Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

BHD mengatakan, anggota Densus 88 pun tidak mau mengambil risiko karena ada dua orang yang berbahaya dalam rumah tersebut. “Mereka menyambut kita dengan tembakan, anggota kita satu terluka,” katanya.

Menurut BHD, istri Susilo itu tidak mengalami luka parah. Saat ini, perempuan yang sedang hamil tua itu dirawat di RS Polri, Kramat Jati.

“Hanya luka ringan di kaki,” kata BHD.

Noordin M Top dipastikan tewas. Tapi ini tidak mengendorkan upaya perburuan pelaku teror yang masih buron. Polisi tetap bersiaga mengejar mereka yang belum tertangkap.

“Kan belum tertangkap, masih ada sisa. Jadi Densus 88 dan seluruh anggota Polri tidak akan mengendorkan kesiapan,” jelas Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Susno Duadji di Jakarta.

Hal senada juga disampaikan eks petinggi Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abas. Menurut Nasir, tewasnya Noordin bukan berarti ancaman dari para pelaku teror hilang.

“Ancaman bukan pada Noordin, tapi pada paham mereka,” terang Nasir.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya