SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Rahmatullah/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (Rahmatullah/JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA–Nilai tukar rupiah menguat, menyentuh level tertinggi dalam 2 pekan setelah Cina berjanji untuk meningkatkan perekonomian dan para pemimpin dunia berusaha untuk menjaga Yunani di zona euro.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Berdasarkan data Bloomberg yang dikompilasi dari bank-bank lokal, Senin (21/5/2012) menunjukan nilai tukar rupiah naik 0,9% menjadi Rp9.275 per dolar pukul 9.10 WIB di Jakarta, terbesar sejak 7 Mei. Rupiah sempat menyentuh Rp9.396 per dolar pada 16 Mei, level terendah sejak Februari 2010.

Kesepakatan negara G8 untuk menjaga Yunani di zona euro menimbulkan sentiment positif yang memacu permintaan aset negara berkembang.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono menyatakan bank sentral akan terus masuk ke pasar mata uang ada akan menggunakan amunisi yang hati-hati untuk menjaga nilai tukar rupiah.

“Ada bantuan di pasar dari semua berita saat ini, yang memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat. Namun penguatan ini hanya sementara karena tidak didasarkan faktor fundamental,” kata Nurul Eti Nurbaeti, Kepala Treasury pada PT Bank Negara Indonesia seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya