Solopos.com, SOLO — Puluhan orang menikmati lagu-lagu pop era 2000-an awal yang dibawakan oleh grup musik Interlude di Monumen Pers Nasional Solo, Sabtu (16/9/2023) malam.
Vokalis Interlude, Rima Azari mengawali gelaran Live Music Monpers dengan lagu-lagu tahun 2000-an awal seperti lagu Dewa 19 Restu Bumi dan Separuh Nafas.
Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM
Dibawakan dengan konsep full band, Rima mulai menarik perhatian penonton.
Malam itu Interlude hadir dalam formasi lengkap termasuk drummer, Ardani Teguh; vokalis sekaligus gitaris akustik, Prasojo; bassis Andreas Pye; dan gitar elektrik, Yan Machmud.
Penonton semakin diajak kembali ke era 2000-an ketika lagu Sheila on 7 berjudul Dan dinyanyikan.
Sontak penonton tidak tahan untuk ikut bernyanyi bersama.
Rima dan Prasojo lanjut menyanyikan lagu milik Ari Lasso berjudul Arti Cinta dan Padi berjudul Menanti Sebuah Jawaban.
Kali ini penonton benar-benar sudah larut lewat aksi panggung Interlude yang menghibur.
Sesekali lagu-lagu kekinian juga dibawakan seperti Mesin Waktu yang dipopulerkan oleh Budi Doremi, Kekasih Bayangan milik Cakra Khan, sampai lagu Sisa Rasa dari Mahalini.
Sambil menikmati menu wedangan, berkali-kali riuh tepuk tangan penonton meriahkan suasana.
Semakin malam bangku penonton makin sesak. Mereka tidak hanya pasif menonton. Beberapa di antaranya turut naik ke atas panggung untuk menyumbang lagu.
Penonton pertama yang naik adalah Eka. Pria berkacamata itu sukses menyanyikan lagu Kekasih Bayangan milik Cakra Khan.
Tidak mau kalah, kali ini giliran Yoyok menggoyang panggung dengan lagu bernuansa melayu-pop berjudul Yank dipopulerkan oleh Wali.
Tal lama berselang, penonton asal Sukoharjo, Diaz menyumbangkan suara dengan lagu dari Nicky Astria berjudul Misteri Cinta yang dicipta pada 2002 silam.
Lalu suara berat warga asal Timuran, Solo, Riadi tidak kalah menghibur.
Dia membawakan lagu Radja berjudul Jujur. Di akhir lagu dia diganjar riuh tepuk tangan penonton lantaran suaranya sangat renyah didengar.
Tidak terasa malam sudah terlalu larut, Rima menutup Live Music Monpers itu dengan lagu Rungkad yang sangat populer dari Heppy Asmara.
Dibawakan dengan irama pop namun di bagian reff beat drum berubah dangdut.
Suasana menjadi semakin cair, penonton mulai mengkat tangan dan bergoyang.
Bahkan ada yang tidak malu maju ke depan untuk joget bersama. Keseruan itu menutup Live Music Monpers yang selalu hadir setiap bulan.
Nampaknya gelaran itu menarik penonton-penonton muda. Salah satunya adalah wagara asal Karanganyar, Imam Fakih, 25, yang hadir bersama pasangan.
Dia pertama kali datang dan tahu dari media sosial.
“Menarik, ini hiburan yang berkelas dan terbuka. Padahal cuma hiburan di pinggir jalan tapi bagus,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (16/9/2023).
Mitra Kominfo, Dewi Sri datang dari Jakarta sengaja menyaksikan Live Music Monpers. Menurutnya gelaran tersebut menjadi cara yang efektif untuk menarik lebih banyak orang untuk mengunjungi Monumen Pers Nasional.
“Bagaimana caranya supaya masyarakat itu tidak hanya menonton tapi juga mengunjungi monumen pers, supaya di dalam ada apa itu tahu, karena banyak informasi tentang sejarah pers Indonesia,” kata dia
Kepala Monumen Pers Nasional, Widodo Hastjaryo berharap dengan gelaran tersebut bisa menarik perhatian pengunjung yang lebih muda.
Dia juga mengatakan saat ini angka kunjungan ke Monumen Pers naik.
“Sekarang pengunjung secara visual dan secara langsung naik cukup signifikan, termasuk follower [media sosial] naik. Itu adalah indikator bahwa Monumen Pers itu sudah on the track,” kata dia.
Selain itu, melalui gelaran musik yang diadakan secara rutin itu juga dimaksudkan untuk para musisi dari Solo bisa mendapatkan panggung.
Dengan begitu, musisi bisa secara langsung bertemu penonton. Juga sebaliknya, penonton mendapatkan hiburan gratis.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
