SOLOPOS.COM - Kepala Sekolah SMPN 4 Lolak mengalami luka-luka karena dianiaya orang tua murid (Facebook)

Penganiayaan kepala sekolah di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara viral di media sosial.

Solopos.com, BOLAANG MONGONDOW – Kasus penganiayaan tenaga pengajar kembali terjadi, kali ini perempuan kepala sekolah menderita luka cukup parah di wajah dan tangan karena pukulan dari  orang tua murid.

Promosi Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat tapi Prospektif

Informasi mengenai kasus penganiayaan kepala sekolah oleh orang tua murid itu beredar di media sosial (medsos). Salah satunya diunggah pengguna akun Alfred Bustian Kaemba di Grup Facebook Manguni Team 123, Selasa (13/2/2018).

Dalam unggahan Alfred Bustian diungkap ada penganiayaan terhadap Kepala Sekolah SMP 4 Lolak, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Diungkap Alfred si kepala sekolah dipukul menggunakan meja kaca dan kaki meja.

Dilansir Okezone.com, Rabu (14/2/2018), kepala sekolah korban penganiayaan itu bernama Astri Tampi, 57. Kronologinya Astri memanggil orang tua dari seorang murid yang dianggap nakal. Astri memberikan pembinaan dan sebuah surat pernyataan untuk ditandatangani sang anak.

Bukannya mendukung tindakan guru, orang tua murid itu malah marah dan menendang meja kaca di ruangan kepala sekolah. Pecahan kaca melukai tangan kanan Astri, tak berhenti sampai disitu, orang tua murid itu memukul wajah korban menggunakan meja kaca tersebut. Karena luka yang diderita, Astri dilarikan ke RSUP Prof. Kandouw, Manado.

“Pelaku sudahberhasil diamankan dan kini sedang menjalani masa penyidikan,” ucap Kapolsek Lolak, AKP Suharno, seperti dikutip Okezone.com.

Berita tentang penganiayaan kepala sekolah oleh orang tua murid itu sontak mengundak kecaman warganet. Dalam kurun waktu tak lebih dari 22 jam, unggahan Alfren Bustian Kaemba sudah mendapat lebih dari 4.000 komentar.

“Kriminal itu, pulangkan saja anaknya, biar dididik orang tuanya di rumah,” tulis Alstromeria.

“Tak hanya siswanya, orang tuanya pun gila. Generasi bobrok zaman sekarang,” tulis Restu Palinggi.

“Inikah balasan orang tua yang anaknya dididik, diajar hingga berpendidikan?” tulis Devlin Lolowang.

“Harus diproses ke kantor polisi orang tua kayak gitu, biar masuk penjara. Orang tua ga punya otak,” tulis Susana Via.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya