SOLOPOS.COM - Evakuasi jenazah imigran gelap di Sabratha, Libya, Selasa (8/4/2017).(JIBI/Reuters)

Diantara 28 pengungsi, termasuk empat wanita, ditemukan setelah matahari terbenam oleh nelayan.

Solopos.com, SABRATHA – Nelayan Libya menemukan mayat 28 pendatang gelap, yang meninggal akibat haus dan lapar setelah kapal mereka rusak di lepas pantai kota Sabratha, kata pejabat kementerian dalam negeri, Selasa (18/4/2017).

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Sejak Libya kacau sesudah Muammar Gaddafi jatuh pada 2011, negara Afrika Utara itu menjadi titik utama keberangkatan bagi pengungsi, yang berharap mencapai Eropa lewat laut.

Lebih dari 150.000 berhasil menyeberang ke Italia tiap tahun selama tiga tahun belakangan.

Dilansir Reuters, Rabu (19/4/2017), Komandan satuan keamanan kementerian dalam negeri Ahmaida Khalifa Amsalam menyatakan 28 pengungsi, termasuk empat wanita, ditemukan setelah matahari terbenam oleh nelayan, yang lalu menarik kapal itu ke pantai.

Para korban tersebut dimakamkan bersama di pemakaman untuk pendatang gelap, katanya.

“Perahu mereka berhenti di tengah laut akibat mesin rusak,” katanya. Ia tidak merinci kebangsaan mereka tapi banyak pendatang gelap berasal dari Afrika sub-Sahara.

Penyelundup sering menjejalkan pengungsi di perahu layar kecil, meluncurkan mereka ke laut untuk dijemput kapal penyelamat dan kapal lain setelah mereka mencapai perairan antarbangsa. Beberapa di antaranya dicegat dan dikembalikan oleh penjaga pantai Libya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya