SOLOPOS.COM - Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (15/4/2021). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$5,5 miliar atau Rp80,3 triliun sepanjang kuartal I 2021. (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Solopos.com, JAKARTA–Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2022 mengalami surplus US$2,9 miliar.

Surplus ini jauh lebih rendah dari surplus bulanan pada April 2022, sebesar US$7,56 miliar.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Ini merupakan surplus beruntun dalam 25 bulan terakhir.

Surplus ini didorong oleh tingginya harga ekspor komoditas utama RI, salah satunya batu bara dan minyak mentah.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengungkapkan bahwa dampak restriksi penurunan CPO turut mempengaruhi ekspor Indonesia.

Baca Juga: Sri Mulyani: Neraca Perdagangan Surplus 24 Bulan, Bukti RI Lebih Kuat

Nilai ekspor Indonesia Mei 2022 mencapai US$21,51 miliar atau naik 27% dibandingkan ekspor Mei 2021.

Namun, jika dilihat secara bulanan, angka ekspor turun 21,29% (month-to-month/mtm).

“Ekspor secara tahunan masih meningkat, meskipun mengalami perlambatan,” ungkap Setianto.

Secara sektor, ekspor migas meningkat signifikan menjadi US$1,5 miliar atau naik 54,49% (year-on-year/yoy) dan 4,38% (mtm).

Sementara itu, ekspor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami penurunan cukup dalam secara bulanan sebesar 25,92% menjadi US$290 juta (mtm).

Baca Juga: Neraca Perdagangan Cetak Rekor Tertinggi, Ekonomi RI Kian Tangguh

Namun, secara tahunan, angka ekspor sektor pertanian ini masih naik sebesar 20,32%.

Setianto mengungkapkan penurunan dipicu oleh rekstriksi ekspor produk minyak sawit.

Secara pangsa pasar, ekspor Indonesia didominasi oleh industri pengolahan yang meningkat 25% menjadi US$83,73 miliar sepanjang Januari-Mei 2022.

BPS mencatat impor pada Mei 2022 mencapai US$18,61 miliar naik 30,74% (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya dan turun 5,81% (mtm) secara bulanan.

“Peningkatan tahunan ini jauh lebih rendah dari Mei 2020,” ujar Setianto.

Baca Juga: Neraca Perdagangan April 2022 Surplus, Ini Produk Ekspor Andalan RI

Dari kategori barang, seluruh impor mengalami penurunan secara bulanan.

Penurunan terbesar tercatat pada konsumsi sebesar 10,77% menjadi US$1,52 miliar (mtm).

Adapun secara tahunan, impor masih meningkat. Pertumbuhan impor terbesar dicetak oleh bahan baku atau penolong sebesar 33,95% menjadi US$14,66 miliar (yoy).

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Sempat Larang Ekspor CPO, Neraca Dagang Mei 2022 Surplus US$2,9 Miliar

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya