SOLOPOS.COM - Foto Sri Lestari yang diunggah akun Instagran lambe_turah. (Instagram)

Sri Lestari, nenek malang yang diduga ditelantarkan keluarganya di Pangandaran akan dipulangkan ke Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar akan menjemput Sri Lestari, 70, perempuan lanjut usia yang diduga dibuang atau ditelantarkan keluarganya di Sindangwangi, Padaherang, Pangandaran, Jabar. Informasi dibuangnya Sri Lestari sempat viral di media sosial (medsos) beberapa hari terakhir.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Dalam informasi tersebut disebutkan sang nenek berasal dari Kecamatan Jumapolo, Karanganyar. “Kami menelusuri informasi di medsos beberapa hari lalu. Sri Lestari memang pernah tinggal di Karanganyar. Tapi dulu sekali, saat dia masih kecil. Tapi menginjak remaja dia pindah ke Jakarta,” ujar Wabup Karanganyar, Rohadi Widodo, ditemui wartawan, Rabu (22/2/2017).

Dia mengaku langsung meminta Dinsos, para camat, dan kades, untuk menelusuri asal usul Sri Lestari, begitu muncul informasi yang bersangkutan dibuang keluarganya, di medsos. Alhasil perempuan itu diketahui pernah tinggal di Desa Jatisuko, Kecamatan Jatipuro.

Setelah menikah, Sri Lestari pergi ke Jakarta dan tak pernah pulang ke Karanganyar. Bahkan status kependudukan yang bersangkutan bukan lagi warga Bumi Intanpari. Dari penelusuran Dinsos, camat dan kades, saat ini hanya tinggal satu kerabatnya di Jatisuko.

“Setelah kita lacak ternyata tinggal satu orang kerabatnya di Jatisuko. Tapi dia saudara beda ibu. Yang bersangkutan juga sudah lansia,” imbuh Rohadi.

px;">

px 0 0 0; padding:0 4px;"> rmal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none; word-wrap:break-word;" target="_blank">BANTU SHARE GENG #SOLO . "NENEK YANG DITERLANTARKAN" Asslamaulaikum, mohon bantuannya untuk teman-teman khususnya warga SOLO dan sekitarnya, pagi tadi ditemukan seroang nenek berusia kisaran 70 tahun lebih, nenek tersebut bernama Nenek SRI LESTARI, asal Desa jumapolo kampung dalang sambi, karanganyar SOLO. Nenek tersebut mengaku dibawa sama keluarganya menggunakan kendaraan dari hari sabtu 18 februari 2017, lalu nenek tersebut di terlantarkan didekat sungai dan hanya ada kain batik 2 serta uang receh, selanjutnya nenek tersebut ditemukan oleh petugas desa sindangwangi kecamatan padaherang, nenek tersebut pingsan dan dibawa oleh petugas desa sindangwangi ke puskesmas padaherang untuk diberikan pertolongan, nenek tersebut datang ke puskesmas padaherang dengan keadaan somnolen (kadang tertidur dan lemas), selanjutnya oleh petugas puskesmas Padaherang dilakukan pemeriksaan keadaan umum baik, terdapat oedem/ bengkak di bagian kaki kiri (kemungkinan terjatuh) selanjutnya oleh petugas puskesmas padaherang diberikan carian elektrolit infus dan diberi makanan, keadaan saat ini sudah sadar (composmentis), kemungkinan tidak sadar karena tidak mendapatkan makan, setelah diberi makan dan cairan, nenek tersebut keadaannya membaik dan sudah di berikan baju ganti, pempers, mandi, oleh petugas puskesmas padaherang, bagi teman-teman warga SOLO dan sekitarnya jika tahu keluarga dari nenek ini segera konfirmasi ke puskesmas padaherang atau pemerintah dinas sosial kabupaten pangandaran, tolong bantu dan share, kemungkinan nenek ini di tinggalkan keluarga karena kondisinya yang sudah sepuh. "Setua apapun orang tua kita jangan sampai membuangnya walaupun mungkin sudah tua renta" #info @wilydanies

px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;">A post shared by Bukan Akun Haters / Fanbase ? (@lambe_turah) on

Dia mengaku sangat prihatin dengan sikap tidak manusiawi menelantarkan orang tua di tempat yang jauh dan asing. Rencana menjemput Sri Lestari dilakukan lantaran nenek malang tersebut tidak mau kembali kepada keluarganya di Jakarta. Dia takut perilaku yang sama dialaminya dari keluarga itu. “Tidak mau kembali ke keluarganya, takut terulang perlakuan yang sama,” kata dia.

Politikus PKS tersebut menyerukan masyarakat untuk tidak meniru perbuatan tak berperikemanusiaan tersebut. “Sesuai ajaran agama dan norma sosial masyarakat, kita harus menjaga dan menghormati orang tua. Tidak malah menelantarkannya,” ujar dia.

Rohadi menjelaskan saat ini Sri Lestari masih dirawat di Puskesmas di Pangandaran, Jabar, dan salah satu bagian tulang kakinya retak. “Kondisinya butuh perawatan di rumah sakit. Kami tidak tahu alamat atau nomor kontak keluarganya di Jakarta,” tambah dia.

Sedangkan Kepala Dinsos Karanganyar, Agus Heri Bindarto, menyatakan penjemputan Sri Lestari dilakukan dalam waktu dekat. Dia sedang melakukan persiapan teknis. “Kami segera jemput yang bersangkutan. Yang terpenting kami ajak pulang dulu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya