SOLOPOS.COM - Polres Blitar saat gelar perkara penganiayaan yang dilakukan suami istri pada bocah umur tiga tahun di Blitar. Gelar perkara di Mapolres Blitar, Jawa Timur, Senin (5/9/2022). ANTARA/ HO-Polres Blitar

Solopos.com, BLITAR — Seorang nenek di Blitar, Jawa Timur menyelamatkan cucunya yang baru berusia tiga tahun dari penganiayaan orang tua asuh bocah tersebut.

Bocah perempuan itu mengalami luka di sekujur tubuh akibat dianiaya oleh sepasang suami-istri yang mengasuhnya sebulan terakhir.

Promosi Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat tapi Prospektif

Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, mengamankan pasangan suami istri asal Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar yang dilaporkan menganiaya bocah tiga tahun yang juga anak asuhnya sendiri.

“Ini perkara kekerasan di bawah umur. Korban berinisial RAK, perempuan, umur tiga tahun tiga bulan. Yang bersangkutan masih dirawat di rumah sakit,” kata Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom dalam gelar perkara di Mapolres Blitar, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Ini Motif Pelaku Bunuh Bocah Magelang yang Meninggal di Kebun Kopi

Ia mengatakan, pelaku adalah pasangan suami istri, TBS, 44, yang merupakan laki-laki dan NH, 43, perempuan.

Kejadian kekerasan itu di rumah pelaku, Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.

Ia menjelaskan, kasus itu dilaporkan pada Rabu (31/8/2022) yang dimulai dari nenek korban mengantarkan bawang merah kepada orangtua asuh dari cucunya itu.

Baca Juga: Guru Diduga Aniaya Siswa SMP Swasta di Klaten, Ditendang dan Diolesi Jelantah

Kedua tersangka dipercaya mengasuh cucu nenek tersebut sejak 26 Juli 2022 hingga 31 Agustus 2022, karena ditinggal ibu kandungnya yang akan bekerja di luar negeri.

Saat ini, ibu kandung korban masih di tempat penampungan.

Nenek korban sudah sepuh sedangkan ayah korban tidak pernah mengasuh bayi tersebut sehingga pengasuhan dipercayakan pada pasangan suami istri yang masih kerabat dekat itu.

Baca Juga: Bocah di Magelang Meninggal, Diduga Dianiaya Lebih dari 1 Orang

Saat itu, nenek korban bertanya kondisi cucunya dan dikatakan ada di belakang sedang makan.

Namun saat dijenguk ternyata korban berada di depan pintu kamar mandi, di dalam rumah pelaku dalam posisi duduk dengan luka di sekujur tubuhnya.

Nenek korban panik dan bertanya kepada pelaku dan dikatakan korban jatuh di parit sawah.

Baca Juga: Anggota DPRD Ini Digerebek Istri Siri saat Ngamar dengan Wanita Lain

Pelaku juga bilang korban kesal karena korban buang air kecil dan buang air besar di celana serta bangun siang.

“Pelaku sering merasa jengkel korban bangun terlalu siang dan diajari menulis membaca tidak bisa mengikuti sesuai yang diajarkan. Sering dikeluhkan juga pipis (buang air kecil) dan buang air besar di celana, tidak memberitahu terlebih dahulu,” kata Kapolres.

Pelaku sering melakukan kekerasan dengan memukul korban baik dengan tangan kosong maupun alat seperti gagang sapu.

Baca Juga: Ini Pelaku Penembakan Anggota Koramil Yalimo dan Istri di Elelim Papua

Bahkan pelaku pernah menyulut korban dengan rokok yang apinya masih menyala.

“Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku menerangkan bahwa melakukan kekerasan hampir setiap hari mulai tanggal 18 Agustus 2022 sampai dengan yang terakhir tanggal 30 Agustus 2022 dengan cara menampar, mencubit, menjewer sampai luka dan lepas antingnya. Pelaku T menyulut rokok serta memukul korban dengan gagang sapu mengenai bagian kaki dan pantat korban,” ungkap Kapolres.

Baca Juga: 5 Fakta Tersangka Penganiayaan Bocah di Kartasura



Nenek korban akhirnya mengambil bocah itu dan membawanya ke bidan selanjutnya melaporkan hal ini ke polisi. Saat ini, bocah itu sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun hasil visum, diketahui terdapat luka memar di daerah kepala, mata, hidung, mulut, dada,dan kedua tangan serta kaki. Pantat korban juga luka disebabkan kekerasan benda tumpul.

Dari hasil laboratorium juga menunjukkan adanya infeksi pada tubuh korban serta anemia.

Baca Juga: Fakta Baru! Bocah Korban Penganiayaan di Kartasura bukan Yatim Piatu

Selain mengamankan pelaku yang merupakan pasangan suami istri itu, polisi juga mengamankan pakaian korban, sapu, gayung, sepasang anting korban, satu puntung rokok dan koreknya, satu potong sobekan kaos putih dan celana warna hitam.

Kedua pelaku akan dijerat Pasal Pasal 76C Jo 80 Ayat (2) atau (4) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak Jo 64 KUHPidana dengan hukuman paling lama lima tahun penjara dan denda maksimal Rp100 juta dan ditambah 1/3 bila yang melakukan kekerasan adalah orangtua atau walinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya