Solopos.com, PALU — Dua pelajar di Kota Palu, Sulawesi Tengah ditangkap karena menjual senjata api inventaris Polda Sulteng.
Menurut pengakuan dua pelajar berinisial MA dan MD, senjata api itu mereka curi dari polisi yang ketiduran.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Atas terjadinya kasus ini, seorang anggota Polda Sulteng Brigadir ZH menjalani pemeriksaan atas tuduhan lalai sehingga kehilangan senjata api.
“Oknum yang diduga memegang senjata api dinas itu sudah diamankan oleh Propam Polda Sulteng,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulteng, Kombes Pol Djoko Wienartono dalam keterangannya di Palu, Jumat (3/11/2023).
Ia menjelaskan Brigadir ZH ditangkap setelah Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Palu mengamankan dua orang pelajar berinisial MA dan MD.
Dua pelajar ini ingin memperjualbelikan pistol di Jalan Talaga, Palu pada Minggu (29/10/2023). Mereka saat ini telah ditahan di Polresta Palu.
Saat diperiksa penyidik, kedua pelajar itu mengatakan senjata berbahaya itu mereka ambil saat pemiliknya tertidur di Jalan Lagarutu. Mereka menawarkan pistol tersebut seharga Rp2 juta.
“Senjata api itu merupakan senjata jenis Sig Sauer dengan nomor 58C149637 yang terdaftar sebagai barang inventaris Ditpamobvit Polda Sulteng,” kata Djoko, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.
Menurut Djoko, Brigadir ZH sempat dalam pencarian Propam Polda Sulteng dan senjata api tersebut merupakan inventaris di penjagaan Mako Ditpamobvit yang dibawanya saat bertugas.
Untuk alasan penyebab senjata api tersebut dapat hilang dan kemudian berada pada kedua pelajar itu, Brigadir ZH hingga kini masih dalam pemeriksaan Propam.
“Tunggu ya, oknum pelaku masih dilakukan pemeriksaan. Yang bersangkutan baru saja diamankan Propam,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
