SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta– Kelahiran ormas Nasional Demokrat (ND) perlu disambut baik, namun juga diharapkan ormas tersebut lebih memikirkan kepentingan bangsa dan negara, terutama nasib rakyat.

“Kalau memang Nasional demokrat hendak melakukan terobosan-terobosan berkaitan dengan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini, seyoginya mereka lebih memikirkan kepentingan bangsa dan negara, terutama nasib rakyat,” kata tokoh senior Partai Golkar, Pinantun Hutasoit, di Jakarta, Kamis.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Dia berpendapat, bangsa ini pada saat ini sedang memerlukan terobosan-terobosan untuk bisa keluar dari berbagai kesulitan yang membelit, baik di bidang politik, hukum, ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Namun demikian, mantan anggota Dewan Penasehat DPP Partai Golkar ini mempertanyakan, apakah Nasional Demokrat nantinya akan berubah menjadi partai politik, dan apakah masih ada celah perundang-undangan yang membuka ‘terobosan-terobosan radikal’, karena menurutnya celahnya sudah dikunci habis.

“Untuk menciptakan terobosan ke arah perbaikan, yang ada tinggal Pembukaan UUD 1945, yang mencantumkan Pancasila dan tersurat pada hak politik rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan/perwakilan,” katanya.

Dia berharap, Nasional Demokrat tidak menjadi parpol, seperti yang lain. “Saya tak berharap munculnya parpol baru dengan tujuan apapun, karena saya masih melihat Partai Golkar
berpotensi besar untuk menjadi partai terkuat,” katanya.

Dia merujuk sebagian besar pendiri dan pendukung Ormas Nasional Demokrat adalah kader Partai Golkar.

Tokoh ormas MKGR ini mengatakan, ke depan Partai Golkar akan menjadi partai terbesar jika didukung oleh  ‘streamline’ beberapa bagian masyarakat politik yang tergabung dalam Golkar.

Sebab, menurutnya, membentuk parpol tidak mudah, karena harus meyosialisasikannya ke tingkat akar rumput. Walaupun, dia tak menyangsikan kesetiaan akar rumput terhadap mereka.

“Saya memahami perasaan rekan-rekan pendiri Nasional Demokrat, karena sebagian besar mereka adalah tokoh dan kader Golkar yang tidak mendapat legitimasi politik dari institusinya.”

Akan lebih terhormat, jika Nasional Demokrat menempatkan diri sebagai pemikir nasib rakyat, bangsa dan negara, dan memperjuangkan bagi pelaksanaannya.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya