Tripoli (Solopos.com)–NATO dengan tegas menolak dialog yang ditawarkan pemimpin Libya Maummar Khadafi. NATO menginginkan sebuah tindakan tegas berupa penghentian serangan terhadap warga sipil Libya oleh pasukan Khadafi, bukan kata-kata.
“Kami ingin melihat tindakan, bukan kata-kata,” kata seorang pejabat NATO seperti dikutip AFP, Sabtu (30/4/2011).
Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024
Menurutnya, Resolusi Dewan Keamanan PBB 1973 jelas memerintahkan agar Khadafi mengakhiri serangan terhadap warga sipil dan berbagai pelanggaran yang dilakukan sang kolonel. Memang rezim Khadafi telah mengumumkan gencatan senjata sebelumnya, namun penyerangan masih saja terjadi.
Bahkan, pasukan Khadafi sudah tidak pandang bulu menghancurkan Misrata. Banyak orang yang tewas, termasuk anak-anak. Khadafi juga mencoba untuk memblokir akses bantuan kemanusiaan di pelabuhan dekat Misrata.
“Setiap gencatan senjata atau solusi damai harus kredibel dan dapat diverifikasi. Hal tersebut juga harus membuka jalan bagi tuntutan rakyat Libya untuk adanya reformasi politik,” tambah pejabat yang tidak dituliskan namanya tersebut.
(dtc/tiw)