SOLOPOS.COM - Natalius Pigai. (detik.com)

Solopos.com, SOLO — Natalius Pigai, aktivis hak asasi manusia dan antirasisme, tengah menjadi sorotan terkait cuitannya yang dinilai rasis.

Mantan komisioner Komnas HAM ini dinilai telah menyampaikan pesan rasialisme terhadap Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun, Pigai membantah hal ini saat dimintai konfirmasi.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Jgn percaya org Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mrk merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak2 harga diri bangsa Papua dgn kata2 rendahan Rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Sy Penentang Ketidakadilan).” demikian cuitan Pigai lewat akun Twitter-nya @NataliusPigai2 seperti dilihat pada Sabtu (2/10/2021).

Cuitan Pigai tersebut ramai dikomentari netizen. Tidak sedikit yang mengecam karena menilai cuitan Pigai tersebut rasis. Dimintai konfirmasi terkait hal itu, Pigai membantah.

“Itu tidak ada rasis itu. Itu hanya dua oknum yang namanya Jokowi dengan Ganjar, itu tidak ada rasis,” kata Pigai dilansir dari Detikcom.

Baca Juga: Gegara Status Jangan Percaya Orang Jateng Jokowi-Ganjar, Pigai Dihujat

“Ke siapa rasisnya? Mereka berasal dari Jawa Tengah, itu aksioma. Matahari terbit dari timur itu aksioma. Jokowi dengan Ganjar dari Jawa Tengah itu aksioma. Enggak ada rasis di situ,” sambungnya.

Atas cuitan Natalius Pigai itu, Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Muhammad Rofi’i Mukhlis, memuntut Pigai meminta maaf kepada masyarakat Jawa Tengah. Rofi’i juga meminta masyarakat Jawa Tengah memaafkan Pigai.

“Saya beri kesempatan kepada Bang Pigai untuk melakukan klarifikasi. Kalau di NU namanya tabayun. Apakah benar itu ucapan Bang Pigai? Karena selama ini Bang Pigai orang yang antirasisme, antigolongan, antisuku,” kata Rofi’i melalui videonya, Sabtu (2/10/2021), seperti dikutip dari Detikcom.

Dia mengancam akan mengambil langkah hukum bila Pigai tak meminta maaf dan melakukan klarifikasi.

Baca Juga: Guru Besar Unair: Adukan Pigai, Jokowi dan Ganjar Akan Menang

“Jika Bang Pigai tidak melakukan klarifikasi dan mohon maaf kepada masyarakat Jawa Tengah, saudara-saudara kita yang ada di Jawa Tengah, maka mohon maaf pula, Bang Pigai, karena negara kita negara hukum, maka dengan terpaksa kami akan melakukan langkah-langkah hukum,” sambungnya.

Rofi’i juga menyesalkan cuitan rasis yang dilontarkan Pigai lantaran Pigai adalah sosok pejuang HAM dan antirasisme.

Pernah Dikatai Gorila

Sebelum kasus ini mencuat, Natalius Pigai pernah menjadi sorotan saat dia diserang dengan hinaan rasis di media sosial pada Januari 2021 lalu.

Ketika itu, Natalius Pigai dikatai gorila dan kadal gurun oleh pengguna Facebook dengan akun Ambroncius Nababan. Hal itu disampaikan untuk menyerang pernyataan Natalius terkait vaksin Covid-19.

Baca Juga: Dituding Pigai Rampok Kekayaan Papua, Begini Respons Adem Ganjar

“Mohon maaf yang sebesar-besarnya, vaksin Sinovac itu dibuat untuk manusia bukan untuk gorila apalagi kadal gurun. Karena menurut UU gorila dan kadal gurun tidak perlu divaksin,” tulis akun tersebut.

Unggahan Ambroncius Nababan tersebut menuai protes dari berbagai pihak lantaran dinilai terlampau keterlaluan.

Natalius Pigai marah dikatai gorila. Natalius Pigai nilai pemerintah Jokowi diisi oleh orang rasis.

Natalius Pigai pun berkomentar atas pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menginginkan setiap warga negara memiliki kedudukan hukum sama tanpa melihat latar belakang suku.

Natalius Pigai mengkritik keras pernyataan tersebut lantaran menurutnya PDIP sendiri merupakan partai yang diisi oleh orang-orang bersikap rasis.

Baca Juga: Marah-Marah Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Perkataan Risma Diminta Dicabut

Bahkan kata Natalius Pigai, era Jokowi rasisme diproduksi secara massif. “Jaman Jokowi dan PDIP memproduksi rasisme secara masif. Mau bantah?” ujar Natalius Pigai lewat akun Twitternya, @NataliusPigai2 pada Minggu (24/1/2021).

“Dari 34 menteri, satu menteri dari Papua saja tidak ada, itu bukti gamblang bahwa kalian rasis. Jadi jangan pura-pura persatuan dan bhineka yang utopis,” tandasnya sembari menyematkan artikel berita soal Hasto Kristiyanto yang ingin ada kesamaan kedudukan tiap warga negara tanpa melihat sukunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya