SOLOPOS.COM - Aktivis yang tergabung dalam Jaringan Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (JPPRT) DIY melakukan aksi penggalangan dana untuk Satinah di Kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Senin (24/3/2014). Dalam aksinya selain melakukan penggalangan dana untuk Satinah yang merupakan TKI yang bekerja di Arab Saudi, mereka juga mendesak pemerintah untuk mengupayakan Satinah bisa lolos dari hukuman mati atas kasus pembunuhan yang menimpanya. (JIBI/Solopos/Antara/Noveradika)

Solopos.com, JAKARTA—Forum Wartawan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Forwakertrans) menggalang dana untuk membantu membayar uang tebusan atau diyat Satinah Binti Jumadi Ahmad, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang saat ini terancam hukuman mati di Arab Saudi.

Aksi spontanitas sejumlah wartawan yang biasa meliput di Kemenakertrans tersebut dilaksanakan di gedung Kemenakertrans Kamis (27/3/2014) sore. Aksi pengumpulan dana diyat yang rencananya akan digelar hingga 1 April 2014. Dalam aksinya, sejumlah wartawan menaruh kardus bertuliskan ‘Dompet Satinah’ di pintu masuk gedung A Kemenakertrans.
Ketua Forwakertrans Edi Hardum mengatakan hasil penggalangan dana tersebut akan diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Kemenakertrans untuk disampaikan kepada atase ketenagakerjaan di Arab Saudi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Misi kemanusiaan dengan tajuk ‘Untuk Satinah’ ini akan digelar hingga 1 Juli 2014,” kata Edi. Aksi ini juga untuk sebagai metode untuk menyindir pemerintah yang tidak bergerak cepat menyelamatkan Satinah.

Diketahui, tenggat waktu untuk Satinah sudah diperpanjang sebanyak 5 kali. Pemerintah memang telah menyediakan sekaligus memenuhi angka pembayaran diyat sebanyak 4 juta riyal yang sudah diberikan kepada lembaga berwenang di Arab Saudi.

“Pemerintah harusnya secara cepat mencarikan solusi untuk warga negara yang terancam hukuman mati di negara lain, apalagi ini TKI. Remitansi yang dihasilkan cukup besar, Rp6 triliun. Tapi kenapa lamban,” tukas Edi. Selain Satinah masih terdapat 38 TKI terancam hukuman mati di Arab Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya