SOLOPOS.COM - Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) ISI Solo menggelar aksi melukis tubuh saat acara Solidaritas untuk Satinah di Perempatan Panggung Solo, Selasa (25/3/2014). Aksi tersebut sebagai penggalangan dana untuk Satinah yang terjerat kasus pembunuhan saat bekerja menjadi TKI di Arab Saudi. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Di tengah kecurigaan pemerintah pusat terkait adanya permainan dalam penentuan diyat atau uang tebusan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng justru meminta partisipasi masyarakat untuk menyelamatkan nyawa Satinah, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Ungaran, Kabupaten Semarang yang terancam hukum pancung di Arab Saudi.

Satinah telah dijatuhui hukuman mati oleh pengadilan di Arab Saudi atas tuduhan perampokan dan pembnuhan. Apabila hingga April 2014, pihak Satinah tidak mampu membayar uang denda kematian atau diyat senilai 7 juta real atau setara dengan Rp21 miliar (versi lain Rp25 miliar) maka Satinah akan dihukum pancung.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan sampai sekarang sumbangan yang telah berhasil dihimpun dari masyarakat Jateng mencapai Rp283.295.758.

“Masih kurang banyak, karena informasinya untuk membebaskan Satinah dari hukum pancung masih membutuhkan Rp3 miliar lagi. Kami mengajak kepedulian masyarakat Jateng,” katanya di Semarang, Selasa (25/3/2014).

Bagi masyarakat yang akan menyalurkan sumbangan, Pemprov Jateng telah membuka rekening peduli Satinah. Rekening itu berada di Bank BRI dengan nomor 032501001406302 atas nama Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jateng.

Ganjar lebih lanjut menyatakan, pihaknya tidak bisa menggunakan dana APBD Jateng, untuk membantu Satinah, karena tidak ada pos anggarannya. “Nanti kalau dipaksakan mengambil dana APBD salah, pihak Kementerian Luar Negeri saat berkunjung Jateng menyarankan supaya menghimpun dana dari masyarakat,” ungkapnya.

Untuk menghimpun dana masyarakat, ujar Gubernur telah mengeluarkan surat edaran kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk turut membantu Satinah. Gubernur juga mengimbau kepada calon anggota legislatif (caleg) DPR, DPD, DPRD asal Jateng yang jumlahnya sekitar 17.000 orang ikut membantu.

“Saya mengimbau kepada para caleg keseluruhan, peduli membantu menyalamatkan warga Jateng yang akan meninggal,” harapnya.

Menurut dia, bila satiap caleg menyumbang minimal Rp1 juta atau Rp10 juta bisa menutupi kekurangan pembayaran diyat Satinah senilai Rp 3 miliar. “Daripada dipakai untuk politik uang [money politics] pemilu, lebih baik untuk menyumbang Satinah. Saya kira amalannya akan dicatat di dunia dan akhirat,” kata gubernur.

Gubernur menambahkan dalam upaya menyelamatkan nyawa Satinah, Pemprov Jateng terus melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya