SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), Ketua Umum Partai Amanat Rakyat (PAN) Zulkifli Hasan (kiri), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) menunjukan dokumen kerjasama politik saat deklarasi dukungan Pilpres 2024 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). (Antara/Galih Pradipta)

Solopos.com, JAKARTA – Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengingatkan kesepakatan yang telah ditandatangani Gerindra dan PKB di Sentul setahun lalu. 

Daniel mengatakan PKB tidak terlalu mempermasalahkan pergantian nama koalisi dari Koalisi Kebangkitan untuk Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Menurut Daniel, yang terpenting yaitu kesepakatan piagam koalisi antara PKB-Gerindra di Sentul, Jawa Barat pada Agustus 2022, tidak berubah. “Secara prinsip PKB enggak masalah ada perubahan nama, tetapi semangat deklarasi Sentul tetap menjadi pegangan,” ujarnya, Selasa (29/8/2023), dilansir Bisnis.com.

Salah satu poin kesepakatan piagam koalisi antara PKB-Gerindra yaitu penentuan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) usungan koalisi ada di tangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

“Poin utamanya jadi tetap tidak berubah,” lanjut Daniel. Lebih lanjut, dia juga mengatakan PKB menerima apabila dua partai yang baru bergabung ke koalisi yaitu PAN dan Golkar mengusulkan nama cawapres pendamping Prabowo. 

Namun yang terpenting, lanjutnya, penentuan capres-cawapres masih di tangan Cak Imin dan Prabowo

Adapun, jika poin-poin kesepakatan piagam koalisi berubah maka PKB akan memikirkan berbagai langkah politik, apakah tetap berada di koalisi atau mencari koalisi lain. 

“Persoalan nanti ternyata ada perubahan signifikan atau apa, ya itu Cak Imin akan melaporkan ke DPP. Cak Imin akan mendengarkan masukan keputusan DPP, Dewan Syuro, dan para Kiai. Kita lihat seperti apa,” ungkap Daniel. 

Sebelumnya Daniel mengungkapkan bahwa perubahan nama koalisi belum pernah dibahas secara khusus sehingga terasa sangat mendadak. 

Sebagai informasi, awalnya gabungan partai pendukung pencapresan Prabowo bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sesuai gabungan dua nama partai pembentuk yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). 

Namun, kini KKIR sudah kedatangan tiga partai baru yaitu Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB). 

Pada Senin (28/8/2023) kemarin, nama koalisi pun diganti menjadi Koalisi Indonesia Maju.

“Persoalan perubahan nama itu kan sebenarnya rasanya mendadak kemarin diumumkan, belum ada pembahasan. Cak Imin [Ketua Umum PKB] juga belum sempat secara khusus diundang atau berbicara untuk merubah nama,” jelas Daniel di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2023).

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Nama Koalisi Diubah, PKB Ingatkan Prabowo Soal Piagam Sentul”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya