SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bandung–Menteri BUMN Mustafa Abubakar menegaskan pemerintah siap memegang penuh kendali PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Saat ini pemerintah mengusahakan agar perjanjian kerjasama dengan pihak Jepang melalui Master Agreement segera berakhir di 31 Oktober 2010.

“Insya Allah BUMN siap dan kita telah mengukur kemampuan kita dan mudah-mudahan Inalum dapat dicover BUMN. Saat ini kita tengah berupaya keras supaya Master Agreement berakhir pada 31 Oktober 2010,” ujar Mustafa ketika ditemui di sela Media Workshop Kementerian BUMN, di Hotel Mason Pine, Bandung, Sabtu (30/10).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Mustafa menjelaskan, sesuai dengan waktunya nanti setelah Inalum benar-benar berada di tangan BUMN maka akan ada persiapan masa transisi selama tiga tahun. Ia melanjutkan, pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan Kementerian Keuangan dan Menteri Koordinator Perekonomian agar diberikan kesempatan bagi BUMN untuk menangani 100% kepemilikan saham di Inalum.

“Selain itu kita juga sudah mengirimkan surat resmi kepada Otoritas Asahan yang berisi pengambilalihan saham,” papar Mustafa.

Selain itu, Mustafa juga menegaskan seluruh pendanaan, teknis dan manajemen sudah disiapkan seluruhnya. Menurutnya, dengan kemampuan puluhan tahun bekerjasama dengan pihak Jepang maka BUMN bisa mengembangkan Inalum.

“Serta didukung oleh pembiayaan dengan BUMN-BUMN dan kerjasama dengan BUMN sejenis di Indonesia,” tuturnya.

Lebih jauh Mustafa mengatakan, BUMN yang sudah siap untuk masuk menangani Inalum antara lain PT PLN dan PT Antam.  “Beberapa sudah ada yakni PT Antam yang memang boleh untuk mengelola dan PLN karena ada unsur listriknya. Untuk Antam ya sisanya saham yakni  41%,” jelasnya.

Inalum merupakan sebuah perusahaan patungan antara Indonesia dengan Jepang, yang bergerak dalam industri aluminium dengan kapasitas produksi sekitar 230.000-240.000 ton per tahun. Saham pemerintah di Inalum mencapai 41,13%. Sisanya sebesar 58,87% dikuasai Jepang.

Inalum juga satu-satunya perusahaan lokal yang bergerak di sektor produksi aluminium. Selama ini, hasil produksi Inalum sebagian besar dikirim ke Jepang, dan Indonesia sendiri harus mengimpor alumunium dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya