SOLOPOS.COM - Kegiatan menggambar bersama murid-murid kelas V SDN Nayu Barat 02 di Museum Titik Nol Pasoepati Solo, Selasa (31/10/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO–Museum Titik Nol Pasoepati menggelar acara menggambar bersama logo Piala Dunia U-17 untuk para siswa beberapa Sekolah Dasar (SD) di Solo. Acara digelar di Museum Titik Nol Pasoepati, Jalan Kolonel Sugiyono 37, Nusukan, Solo, Selasa (31/10/2023).

Pemilik Museum Titik Nol Pasoepati, Mayor Haristanto, mengatakan program tersebut digelar dengan tujuan membuktikan antusiasme warga Solo terutama dari anak usia sekolah terhadap Piala Dunia U-17.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Ini bagian dari belajar ya, belajar itu ‘kan tidak hanya di dalam kelas. Tujuannya biar mendekatkan anak-anak kepada perhelatan dunia yang akan digelar di Indonesia salah satunya di Solo. Mereka menggambar tidak perlu mirip dengan logonya, yang penting mereka mengenal Piala Dunia U-17,” papar Mayor saat diwawancara Solopos.com di sela-sela acara, Selasa (31/10/2023).

Mayor melanjutkan murid-murid SD Negeri Nayu Barat 02 yang ikut dalam acara tersebut sudah mengetahui mengenai kontes Piala Dunia U-17 yang akan digelar di beberapa kota Indonesia, salah satunya Solo.

Mayor juga senang lokasi kantor pribadinya yang dia sulap menjadi museum tersebut masih bisa digunakan sebagai lokasi belajar anak-anak sekolah. Dia mengaku nantinya tidak hanya murid-murid SDN Nayu Barat 02 yang akan diajak tetapi murid SD lainnya.

Museum Titik Nol Pasoepati menjadi lokasi Mayor menyimpan berbagai jersey dan syal resmi berbagai klub sepak bola Indonesia. Pantauan Solopos.com, selain jersey Persis Solo, juga ada beberapa jersey edisi khusus milik klub Persebaya Surabaya.

Dalam kesempatan yang sama, guru kelas V SDN Nayu Barat 02, Erwin Harniati, mengatakan kegiatan tersebut diikuti 20 murid kelas V SDN Nayu Barat 02.

“Sebenarnya dalam sekelas ada 22 murid, tetapi yang 2 sakit sehingga tidak ikut dalam program ini. Kami ingin mengenalkan mereka sekaligus ke pentingnya Solo dalam dunia bola dan juga mengenal tempat-tempat di sekitar mereka,” papar Erwin.

Erwin mengaku timnya terdiri atas 20 murid dan 4 guru termasuk dirinya. Mereka semua berjalan kaki dari kompleks SDN Nayu Barat 02. Selanjutnya hasil karya murid-murid tersebut akan dipajang di dinding kelas mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya