Museum Haji Widayat: Ini Bukan Sekadar Kerugian Nominal

MAGELANg — Pengelola Museum Haji Widayat di Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berharap lukisan yang dibawa pencuri bisa kembali secara utuh ke museum.

“Ini bukan sebatas kerugian nominal, tetapi kerugian barang karya seni, maka yang kami harapkan barang itu kembali,” kata Direktur Museum Haji Widayat, Fajar Purnomo Sidi didampingi budayawan Magelang Sutanto Mendut di Magelang, Minggu (13/1/2013).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ia mengaku telah melapor kepada kepolisian terkait dengan kasus yang diperkirakan terjadi pada Kamis (10/1/2013) sore hingga Jumat (11/1/2013) dini hari itu. Museum itu didirikan pada 1994 oleh Widayat, sedangkan sang maestro tersebut meninggal dunia pada 2002 dan selanjutnya pengelolaannya oleh keluarga.

Pihak kepolisian juga telah menindaklanjuti, antara lain dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan mendatangi kompleks museum di Jalan Letnan Tukiyat Kota Mungkid, Ibu Kota Kabupaten Magelang, atau sekitar dua kilometer timur Candi Borobudur itu. Total jumlah koleksi di museum itu 1001 karya.

Fajar Purnomo Sidi yang akrab dipanggil Pungky menyatakan segera mempublikasikan koleksi lukisan yang hilang tersebut baik melalui media massa maupun website museum, agar diketahui banyak pihak, terutama kalangan kolektor, galeri seni dan pelaku seni lainnya.

“Untuk penanganan secara hukum, sudah kami percayakan kepada kepolisian. Tetapi kami juga meminta, kalau polisi sudah mendapatkan kembali lukisan itu dan kemudian menjadi barang bukti, supaya disimpan di museum ini lalu museum disegel, karena perlakuan lukisan sebagai barang bukti memang tidak seperti barang bukti kasus umum lainnya. Harus secara khusus. Polisi merespons positif permintaan kami,” katanya.