SOLOPOS.COM - Museum & Galeri SBY*Ani di Jalan Lintas Selatan +400 Ploso, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. (Antara)

PACITAN–Museum & Galeri SBY*Ani berdiri megah di Pacitan, Jawa Timur. Bangunan serbaputih tersebut merupakan wujud pemenuhan janji dan cinta sejati antara Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan almarhumah istrinya, Ani Yudhoyono. Museum ini sangat kental dengan kisah kasih sayang yang abadi antara SBY-Ani.
Ketika memasuki kawasan museum di Jalan Lintas Selatan +400 Ploso, Kecamatan Pacitan, pengunjung akan dibuat terpesona oleh keindahan bangunannya. Arsitektur yang megah dan desain interior yang elegan mencerminkan kebesaran hati SBY dalam menghormati Ani. Enam pilar utama kukuh menyangga atap bangunan museum kepresidenan pertama di Asia yang bertuliskan “MUSEUM & GALERI SBY*ANI”.
Tim Solopos Media Group berkesempatan mengunjungi karya anak bangsa tersebut, Selasa (9/1/2024), saat museum libur. Pada kunjungan kali ini, kami disambut oleh Direktur Administrasi Museum & Galeri SBY*Ani, Nabila Amalina yang ditemani marketing Andadari. Nabila kemudian memainkan peran sebagai guide dadakan menemani kami berkeliling museum hampir tiga jam.
Sebelum memasuki museum, pengunjung harus membeli tiket yang dikategorikan menjadi tiga. Kategori pertama Rp25.000 untuk warga Pacitan, Rp50.000 untuk wisatawan domestik, dan Rp100.000 untuk wisatawan asing. Dari loket, wisatawan akan langsung disambut dengan bangunan megah bak Gedung Putih (White House) di Washington DC, Amerika Serikat. Depan bangunan museum berupa jalan dan lapangan menjadi tempat favorit untuk berfoto.
Begitu masuk ke dalam, pengunjung disambut foto besar SBY dan Ani Yudhoyono di bawah Garuda Pancasila dan didampingi enam bendera Merah-Putih. Foto itu terdapat di hall utama dengan dinding berlukiskan perjalanan hidup SBY hingga menjadi Presiden RI. Kami pun kemudian diajak menuju ruangan Orientation Theatre atau bioskop mini. Di sini kami disuguhi film pengantar berupa perjalanan singkat sejarah Indonesia sampai masa Presiden SBY.
Tur Museum & Galeri SBY*Ani dimulai dengan memasuki ruangan seputar tempat kelahiran, masa kecil, hingga masa remaja SBY di Pacitan. Di ruang ini ada kamar dan diorama saat SBY main band bersama teman-teman sekolah di Panggung Gembira pada 17 Agustus 1967.
Selanjutnya ada miniatur gapura Akademi Militer (Akmil) Magelang yang menjadi awal kiprah SBY di dunia militer. Terdapat replika kamar SBY sewaktu menjadi taruna Akmil, hingga foto-foto SBY menempuh pendidikan militer di Lembah Tidar hingga menerima penghargaan Adi Makayasa dari Presiden Soeharto. Pada 1973 di Akmil (dulu bernama AKABRI) inilah SBY bertemu dengan Ani saat peresmian Balai Taruna oleh Gubernur AKABRI, Mayjen TNI Sarwo Edhie Wibowo. Ani yang merupakan putri Sarwo Edhie saat itu ikut ke Magelang untuk mengisi libur kuliah.
Setelah lulus AKABRI, SBY melanjutkan beberapa pelatihan militer seperti Jungle Warfare School (medan pertempuran hutan), Ranger Lead The Way, dan Airborne School. Ruangan selanjutnya mengisahkan SBY ketika ditugaskan di beberapa tempat, seperti Timor-Timur dan Bosnia. Saat museum beroperasi (tidak libur), ruangan saat SBY ditugaskan di Bosnia dikondisikan dingin seperti suasana di lokasi yang bersalju ketika SBY bertugas. Perjalanan karier militer SBY mulai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974–1976), Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995), dan Pangdam II/Sriwijaya (1996–1997) diterangkan secara detail. Dikisahkan pula ketika masa reformasi 1998 saat SBY menjabat Kepala Staf Teritorial ABRI.
Selanjutnya dikisahkan kiprah pertama SBY di politik dengan menjadi Menteri Pertambangan dan Energi (1999), Menteri Koordinator Politik Sosial Keamanan (masa Presiden KH Abdurrahman Wahid), dan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (masa Presiden Megawati Soekarnoputri) sebelum mengundurkan diri 11 Maret 2004 dan maju sebagai calon presiden. Kisah SBY pada pilpres 2004 pun digambarkan gamblang di museum, seperti beberapa berita dan artikel di koran hingga mobil dan baju yang dikenakannya ketika melakukan kampanye.
Ada ruang khusus di mana SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla memenangi pilpres 2004. Di ruang itu terdapat replika depan Istana Negara, pakaian kepresidenan, hingga ruang kerja presiden. Ruangan-ruangan selanjutnya berisi perjalanan SBY sewaktu jadi presiden di mana terdapat tragedi tsunami di Aceh hingga pencapaian pembangunan ekomomi, infrastruktur, maupun alutsista militer. Pencapaian itu mengantarkan SBY yang berpasangan dengan Budiono memenangi pilpres 2009 dengan telak, 60,80 % melawan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla-Wiranto.

SBY-Ani
Salah satu galeri kehangatan SBY-Ani Yudhoyono di Museum & Galeri SBY*Ani di Pacitan, Jawa Timur, Selasa (9/1/2024). (Haryono Wahyudiyanto)

Dedikasi untuk Ani
Kemudian tur berlanjut ke lantai dua yang banyak diisi oleh galeri foto kerja SBY-Ani Yudhoyono di luar negeri, foto hasil jepretan Ani Yudhoyono, lukisan SBY, perpustakaan, dan galeri seni. Salah satu ruang paling mengesankan di museum ini adalah ruang dedikasi SBY kepada Ani Yudhoyono. Ruangan ini penuh dengan barang-barang pribadi Ani yang sangat berarti bagi SBY. Pakaian, perhiasan, kamera, dan momen-momen romantis mereka, seperti pernikahan pada 1976 dan perjalanan bersama keluarga yang penuh kebahagiaan. Cerita di balik setiap foto dan video ini menggambarkan betapa kuatnya ikatan cinta mereka sepanjang hidup.
Selain mengungkapkan kisah cinta mereka, ruang ini juga menggambarkan peran Ani sebagai ibu negara pendamping SBY. Banyak penghargaan Ani Yudhoyono dipajang di ruang ini. Dikisahkan pula hari-hari terakhir SBY menemani Ani Yudhoyono yang dihabiskan di rumah sakit di Singapura, sebelum Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhir pada 1 Juni 2019.
Di lantai dua terdapat Presidential Library (perpustakaan kepresidenan) yang berisi 15.000 buku koleksi SBY-Ani Yudhoyono, termasuk 500 buku yang selama ini memengaruhi pemikiran SBY. Di perpustakaan juga disimpan arsip seluruh keputusan yang ditandatangani oleh SBY selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden RI. Pengunjung bisa membaca buku di ruang yang difasilitasi meja-kursi mewah yang didekatnya terdapat ruang baca SBY yang dibatasi dinding kaca.
Pada ujung museum, terdapat Galeri Seni Ani Yudhoyono yang diisi banyak lukisan karya SBY, koleksi kain batik, dan koleksi benda-benda seni SBY-Ani Yudhoyono. Di museum yang buka pukul 09.00-17.00 WIB ini, juga terdapat official store yang menjual kaus, topi, dan beragam aksesoris berlogo Museum & Galeri SBY*Ani. Pengunjung juga bisa menikmati kopi dan aneka minuman dan makanan ringan di kafe yang didesain di dekat kolam dan taman.
Wujud cinta sejati SBY kepada Ani yang mewarnai isi museum ini ditegaskan dalam pemutaran video saat pembukaan museum pada 17 Agustus 2023. Saat Ani menjalani perawatan dan pengobatan di Singapura pada awal 2019, dia mengingatkan SBY untuk mewujudkan mimpi mereka membangun museum di Pacitan. Ani ingin diabadikan di museum itu seperti halnya batik, tenun, dan barang-barang seni karya bangsa Indonesia. Ani juga mengharapkan agar SBY mengabadikan perjalan hidup serta pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara sebagai inspirasi untuk generasi penerus bangsa.
“Museum dan galeri ini di samping saya persembahkan kepada rakyat Indonesia juga merupakan tanda cinta saya yang teramat dalam dan abadi kepada almarhumah istri tercinta,” dikutip dari akun Youtube Edhie Baskoro Yudhoyono – IBAS.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya