SOLOPOS.COM - Setya Novanto (JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya)

Munaslub Golkar terus memanas. Seorang caketum Golkar tertangkap basah menemui voters. Setya Novanto kembali disebut.

Solopos.com, JAKARTA — Sekretaris komite etik Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, Lawrence Siburian, mengaku tak tahu dengan manuver Setya Novanto yang mengadakan perkumpulan dengan DPD I.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Informasi yang dihimpun Bisnis/JIBI Pertemuan tertutup dengan DPD I yang diselenggarakan oleh Setya Novanto itu digelar di Hotel Ritz Carlton dikawasan Mega Kuningan pada Senin (9/5/2016) malam. Kendati demikian, komite etik mengaku belum mendengar kabar tersebut.

“Saya belum mendapat laporan mengenai itu, tapi menurut ketentuan kita semenjak 7 [Mei 2016] itu kami melarang adanya pertemuan antara calon ketua umum dengan voters,” kata Lawrence saat dihubungi Bisnis/JIBI, Selasa (10/5/2016).

Dia menuturkan para bakal caketum boleh bertemu voters hanya pada saat jadwal kampanye yang telah ditentukan oleh panitia.

Sementara itu, tim sukses Ade Komaruddin, Bambang Soesatyo, menilai apa yang dilakukan oleh Novanto jelas melanggar aturan yang ditentukan oleh komite etik. Dirinya menghimbau agar komite etik segera menindaklanjuti hal tersebut.

Tak lama kemudian, Lawrence yang dikutip Detik, menyebut ada calon ketua umum Golkar yang tertangkap tangan bertemu voters. “Ini tertangkap tangan. Anggota komite etik melihat pertemuan seorang caketum dengan seorang ketua DPD I Kalbar,” kata Lawrence tanpa menyebut nama.

Lawrence menuturkan bahwa pertemuan itu berlangsung siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB. Lokasinya yaitu di sebuah hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Namun dia enggan mengungkap identitas caketum itu.

“Anggota kita melihat pertemuan itu bersama 2 saksi. Ada fotonya. Tapi tidak lihat ada transaksi keuangan,” ujarnya.

Meski tidak ada politik uang, Lawrence menuturkan bahwa bukan berarti pertemuan dibolehkan. Sesuai aturan, interaksi antara caketum dan pengurus daerah hanya pada masa kampanye.

“Kalau mau ketemu silakan, tapi pas kampanye. Kan kampanye ada 3 zona di Medan, Surabaya, dan Bali,” ucap Lawrence.

Berdasarkan temuan ini, komite etik akan langsung bergerak. “Kita akan proses. Kita lihat bagaimana menyidangkannya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya