SOLOPOS.COM - Ilustrasi/JIBI

Tarif jasa laundry di Solo ditetapkan paling murah Rp4.500 per kg.

Solopos.com, SOLO — Perkumpulan pengusaha laundry di Solo, Persatuan Laundry Soloraya (Perlaso), menetapkan harga batas bawah jasa laundry atau cuci baju senilai Rp4.500/kg mulai 1 November.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Penetapan harga batas bawah tersebut telah melalui proses penghitungan biaya operasional seperti harga pokok penjualan (HPP) yang meliputi air, detergen, pewangi dan lain-lain, gaji karyawan, dan biaya sewa tempat.

Ketua Perlaso yang juga pemilik Out Fresh Laundry, Franky Simon, mengatakan penetapan harga batas bawah tersebut bertujuan menjaga iklim kompetisi yang sehat antarpengusaha laundry di Soloraya. Dengan penetapan harga batas bawah tersebut, persaingan para pengusaha laundry akan berorientasi pada kualitas, bukan melalui perang harga.

“Jadi kami ingin para pengusaha laundry bersaing di kualitas, bukan saling menjatuhkan dengan perang harga. HPP yang kami pakai menggunakan detergen, pewangi, dan lain-lain dengan kualitas yang bagus,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (22/10/2017).

Franky menambahkan saat ini harga di tingkat pengusaha laundry sangat bervariasi. “Ada yang memberikan harga Rp2.500/kg, ada Rp3.000/kg, ada juga yang Rp6.000/kg. Penetapan harga batas bawah ini juga sebenarnya mengakomodasi para pengusaha laundry, di mana kebanyakan mereka ketakutan menaikkan tarif laundry jika yang lain belum menaikkan,” sambung dia.

Saat ini, Perlaso di Solo memiliki 200 anggota. Menurut Franky, jumlah tersebut masih sedikit mengingat masih banyak usaha laundry di Soloraya yang diprediksi tiap satu km terdapat satu bisnis laundry.

“Berkaca pada potong rambut madura, rata-rata tarifnya sama. Oleh karena itu kami ingin para pengusaha laundry bersaing pada kualitas, bukan pada harga. Kami akan terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada anggota,” tambah dia.

Pemilik Mini Laundry, Atmini, mengaku tidak keberatan dengan penetapan harga batas bawah laundry tersebut. Menurutnya, para konsumen tidak mempermasalahkan harga asal kualitas yang didapat sesuai dengan harga yang dibayarkan.

Selain itu, faktor kejujuran pemilik laundry juga menjadi nilai tambah bagi pengusaha laundry. “Kalau tempat saya masih kecil. Tarif laundry pakai mesin Rp3.000/kg sedangkan tarif laundry pakai cuci tangan Rp3.500. Menurut saya enggak masalah kalau ditetapkan tarif laundry segitu,” kata dia saat ditemui Solopos.com di dirumahnya di Jebres Kajan RT 003 RW 004, Jebres, Solo, Minggu.

Pemilik Mama Laundry, Irwan Syahbudin, khawatir jika penetapan harga batas bawah tersebut akan membuat pelanggannya kabur. Namun demikian, dia tidak mempermasalahkan hal tersebut jika seluruh pengusaha laundry menerapkan harga batas bawah terendah.

“Kalau semua harus begitu ya enggak apa-apa. Nanti biar kami pertahankan kualitasnya. Sekarang konsumen juga sudah pada pintar,” kata dia.

Irwan menambahkan saat ini tarif laundry di tempatnya Rp3.500/kg untuk laundry standar dan Rp6.000/kg untuk laundry ekspres satu hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya