SOLOPOS.COM - Mobil pemudik antre menyebrang ke Pulau Sumatra di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (5/8/2013). Perlakuan diskriminasi aparat pemerintah di tempat itu memicu aksi protes. (JIBI/Solopos/Antara/Asep Fathulrahman)

Pemudik Merak

Mobil pemudik antre menyebrang ke Pulau Sumatra di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (5/8/2013). Perlakuan diskriminasi aparat pemerintah di tempat itu memicu aksi protes. (JIBI/Solopos/Antara/Asep Fathulrahman)

Solopos.com, MERAK — PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, Senin (5/8/2013), akhirnya memprioritaskan angkutan bus untuk diseberangkan ke Bakauheni, Lampung. Kebijakan itu diambil setelah jatuhnya korban penumpang yang pingsan gara-gara bus yang ia tumpangi kelamaan menunggu antrean.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Kabar tentang jatuh pingsannya penumpang bus di pelabuhan penyeberangan penghubung Jawa-Sumatra, Senin malam, diberitakan luas di jaringan televisi nasional. Penumpang perempuan itu diketahui pingsan setelah lama tak bergerak-gerak. Ia diduga tak tahan dengan bus yang berhenti berjam-jam dalam bus yang pengap. Perempuan muda itu lalu digotong ke pos kesehatan setempat.

Menyusul insiden itu, sopir-sopir bus menyampaikan protes. Menurut mereka,ASDP memprioritaskan kendaraan pribadi dibandingkan angkutan umum “Penumpang juga punya hak mendapatkan perlakuan adil,” teriak mereka.

Kenyataan yang terpampang nyata di hadapan mata pemirsa itu tetap saja dibantah PT ASDP. Dengan publikasi Kantor Berita Antara di Merak, Humas PT ASDP Persero Indonesia Fery Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo menyatakan, “Kami memprioritaskan angkutan bus secepatnya naik ke atas kapal jika sudah memasuki areal parkir dermaga pelabuhan.”

Ia mengatakan, arus mudik pada H-3 berjalan lancar karena volume kendaraan mulai berkurang dibandingkan hari sebelumnya. Saat ini, angkutan roda dua, roda empat dan bus bisa diseberangkan ke Pulau Sumatra tanpa mengantre berjam-jam.

Penyeberangan Merak-Bakuheni relatif normal meskipun penumpang pejalan kaki dan penumpang di atas kendaraan padat. ASDP Merak pun melarang truk melintasi areal parkir dermaga pelabuhan. “Dengan pelarangan truk ini tentu bisa mengurangi antrean panjang,” katanya.

Menurut dia, pihaknya terus melakukan pengaturan lalu lintas di Dermaga I-V, sehingga kondisi penyeberangan lancar tanpa keluhan sopir. Petugas, kata dia, akan mengutamakan kendaraan yang lebih dulu mengantre untuk dinaikan ke kapal.

Pengaturan sistem seperti itu, tentu sangat adil dan tidak menimbulkan kekecewaan bagi pengemudi bus. “Saya kira kemarahan sopir bus yang memprotes kebijakan pengaturan lalu lintas itu yang memprioritaskan angkutan pribadi akibat kesalahpahaman saja,” tudingnya kepada para kru angkutan umum.

Selanjutnya, ia berkeluh kesah menyebutkan PT ASDP Merak sudah bekerja keras untuk kelancaran arus mudik di dermaga pelabuhan, namun volume kendaraan meningkat. Apalagi, imbuhnya, kedatangan kendaraan di Pelabuhan Merak secara bersamaan sehingga menjadikan antrean kendaraan panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya