MT I dimulai, petani berharap kebutuhan pupuk terpenuhi

STOK PUPUK—Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat pupuk urea di Gudang PT Pusri di Ngrombo, Desa Depok, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Selasa (1/11/2011). PT Pusri jamin stok pupuk cukup. (JIBI/SOLOPOS/Arif Fajar S)

Grobogan (Solopos.com)–Musim tanam pertama (MT I) di Kabupaten Grobogan dimulai November 2011. Petani di wilayah tersebut menginginkan kebutuhan pupuk bersubsidi selama MT I bisa terpenuhi.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

“Kita ingin kebutuhan pupuk bersubsidi petani selama MT I terpenuhi, sehingga tidak terjadi kelangkaan. Karena bisa berakibat harga di pasar melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah,” ujar Agung, warga Penawangan, Selasa (1/11/2011).

Menghadapi MT I ini, harga pupuk urea di wilatah tersebut antara Rp 1.650-Rp 1.700 atau di atas HET Rp 50-Rp 100 dari HET Pemerintah senilai Rp 1.600 per kilogram.

Selama musim tanam pertama ini, sambungnya, memang tidak hanya petani di daerah dengan lahan pertanian irigasi teknis saja yang membutuhkan, namun petahi di lahan tadah hujan juga butuh pupuk.

“Jadi tidak hanya petani di lahan irigasi teknis seperti di Kecamatan Godong, Gubug, Penawangan dan Klambu, namun petani di lahan tadah hujan yang tersebar di beberapa kecamatan Grobogan bagian timur juga membutuhkan pupuk,” paparnya.

Hal itu dibenarkan, Ahmad, petani asal Kradenan yang berharap PT Pusri juga menyediakan pupuk bersubsidi selama MT I melalui distributornya, agar kebutuhan pupuk petani tercukupi.

Menanggapi hal itu Kepala Pemasaran PT Pusri Grobogan Hendro Winoto  menjamin kebutuhan pupuk petani selama MT I tercukupi. Apalagi stok pupuk di Gudang Pusri Ngrombo, Depok, dan Nglejok ada sekitar 24.000 ton.

“Stok tersebut merupakan sisa alokasi pupuk urea bersubsidi jatah Kabupaten Grobogan di tahun 2011 sebanyak 80.000 ton. Saya jamin, kebutuhan pupuk urea di MT I bisa terpenuhi,” tegasnya.

(rif)