SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo alias Jokowi (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

MRT Jakarta terus dikerjakan proyeknya. Jokowi menyebut MRT tak menguntungkan.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengingatkan agar segala proyek infrastruktur segera dilaksanakan jangan sampai tertunda-tunda karena seiring lama perhitungan biaya semakin membengkak.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Contohnya proyek transportasi massal berbasis rel MRT Jakarta yang tertunda selama 26 tahun. Sikap ragu pemerintah yang cuma menghitung laba rugi akhirnya tidak kunjung terlaksana.

Pada era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Jokowi, pada 10 Oktober 2013 proyek itu dimulai.

“MRT 26 tahun tidak diputus-putuskan kenapa? Selalu yang dihitung untung dan rugi. Dijelaskan dengan kalkulasi apa pun enggak untung. Mestinya yang dihitung benefit untuk negara, kota, dan masyarakat,” katanya dalam sambutan peresmian operasional Mesin Bor Antareja MRT di Jakarta, Senin (21/9/2015).

Ketika menjabat sebagai Gubernur Ibu Kota, Jokowi berulang kali melakukan pertemuan membahas MRT namun hasilnya tidak berubah karena MRT tidak mendatangkan keuntungan.

Jokowi bercerita waktu itu solusi yang digunakan agar proyek tetap berjalan adalah memberikan subsidi dari perolehan tarif electronic road pricing.

“Subsidinya berapa, uang didapat dari mana, dari penerapan ERP, ketemu, putuskan. Kalau dihitung untung rugi ya rugi terus,” jelas Presiden.

Proyek MRT Jakarta yang merupakan transportasi kereta bawah tanah memang proyek pertama di tanah air. Sebelum dimulai proyek, segala macam wacana dilontarkan oleh praktisi dan pengamat transportasi tentang kemungkinan risiko yang akan muncul.

Lalu lintas sepanjang jalur yang dilalui dari Lebak Bulus-HI dipastikan terganggu. Bahkan Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu, bertekad siap dimaki-maki oleh warga Jakarta karena proyek MRT menimbulkan kemacetan luar biasa di jantung kota.

Setelah proyek berjalan hampir dua tahun, masyarakat Jakarta sudah mulai terbiasa dan maklum dengan terganggunya lalu lintas. Presiden Jokowi mengatakan dengan manajemen baik, lalu lintas terkendali.

“Pada 10 Oktober 2014 ada yang demo, sudah putuskan jalan, alhamdulillah proses pengerjaannya bagus. Demo takut kalau dikerjakan macet, dengan manajemen baik, traffic yang baik enggak ada apa-apa,” tutur Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya