SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Usulan pembuatan rumah aspirasi dinilai tidak perlu diformalkan dan dibiayai negara. Anggota Dewan bisa saja langsung menyerap aspirasi saat kunjungan ke daerah atau pulang ke daerah pemilihannya (dapil).

“Sebenarnya itu bagus untuk berhubungan dengan konstituen. Tapi menurut saya tidak perlu dianggarkan khusus. Para anggota sendiri dapat melakukan sinergi kerjasama tanpa membebani keuangan negara,” kata Wakil Ketua DPR Hajriyanto Thohari di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/8).

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Menurut politisi Golkar ini, penyerapan aspirasi tidak harus berbentuk membangun rumah dan ada staf yang menunggu. Hal ini akan semakin menyulitkan koordinasi anggota dan partai serta konstituennya.

“Bentuknya kan nggak mesti rumah sendiri lengkap perabotan. Kan bisa saja simpel dan sederhana, nggak perlu permanen. Saya sendiri tanpa anggaran negara bisa buat sendiri,” terangnya.

Untuk menyerap aspirasi, dia mengaku memiliki lembaga ‘The Hajriyanto Center’, stasiun radio, dan kafetaria. “Untuk The Hajriyanto Center’ saya cuma subsidi 4 sampai 6 juta. Ini bukan hanya subsidi lembaga saya, tapi juga termasuk radio dan kafe,” tegasnya.

Saat ditanya apakah angka yang diusulkan BURT dengan Rp 200 juta per anggota dianggap sudah ideal, Hajriyanto mengaku berlebih dan cenderung tidak perlu. “Terlalu besar angka itu. Saya kira belum perlu dianggarkan,” ujarnya.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya