SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok Solopos)

ilustrasi (dok Solopos)

Solo (Solopos.com)--Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS)  atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) di Solo tahun 2011, dijamin anti kekerasan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo telah mengeluarkan surat edaran ke sekolah-sekolah tentang hal itu.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Penegasan tersebut disampaikan Kepala Disdikpora Solo, Rakhmat Sutomo. Ia mengungkapkan MOS tahun ini lebih ditekankan pada penanaman pendidikan karakter dan nasionalisme. “Tidak ada tindakan kekerasan ataupun perpeloncoan,” tegasnya saat ditemui wartawan di SMKN 2 Solo, Senin (4/7/2011).

Tindakan yang termasuk dalam kategori kekerasan, terangnya, antara lain kekerasan fisik seperti memukul, mencaci maki, membentak. Ia juga meminta panitia MOS tidak memberikan tugas yang aneh-aneh dan tidak edukatif. Semua acara dan tugas yang diberikan kepada peserta, harus mengandung unsur edukatif dan terarah. “Kalau misalnya siswa diminta membuat sapu lidi dengan ukuran tertentu, itu tidak termasuk tugas yang aneh karena mengandung pesan tentang kecermatan. Kalau siswa diminta disiplin itu juga bukan kekerasan,” jelasnya.

Di sisi lain Kepala SMKN 2 Solo, Susanta, mengungkapkan adanya kerja sama dengan pihak luar seperti Kodim, Korem dan lainnya dalam menangani siswa baru juga diharapkan bisa menghilangkan tindakan yang mengarah kepada kekerasan.

(ewt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya