SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo melihat prototipe mobil Proton Iriz di Malaysia, Jumat (6/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Udden Abdul)

Mobil nasional menjadi heboh gara-gara penandatanganan MOU Proton dengan PT Adiperkasa Citra Lestari. Presiden Jokowi pun meredamnya.

Solopos.com, MANILA — Tidak hanya perusahaan mobil Malaysia Proton saja yang diajak membangun pabrik di Indonesia tetapi perusahaan dari Korea Selatan (Korsel) dan Jepang pun diminta untuk bangun lagi.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sedang gencar melakukan promosi investor masuk ke Indonesia termasuk otomotif walaupun kondisi jalanan Ibu Kota sudah macet.

“Ya kita ini kan terbuka terbuka, mau yang dari Malaysia masuk kalau investasi silakan, mau dari Korea juga silakan, mau dari Jepang yang sudah banyak, mau investasi lebih besar lagi ya silakan. Kita butuh investasi,” katanya di Manila Filipina, Senin (9/2/2015).

Proton telah menandatangani MOU dengan PT Adiperkasa Citra Lestari untuk melakukan studi kelayakan rencana membangun pabrik mobil di Bekasi Jawa Barat. Presiden Jokowi dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja ikut menyaksikan penandatanganan yang berlangsung di kantor Proton Shah Alam Malaysia.

Kerjasama ini menjadi ramai dibicarakan publik karena disebut-sebut Proton akan menjadi mobil nasional Indonesia seiring rencana pemerintah Malaysia menjadikan Proton sebagai mobil nasional dan ASEAN.

Presiden Jokowi menyatakan kehadiran Proton bukan untuk menjadikan mobil nasional Indonesia setelah gagalnya Esemka yang meningkatkan popularitas mantan Wali Kota Surakarta tersebut. “Belum sampai ke sana,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya