SOLOPOS.COM - PERAMPOKAN -- Petugas memeriksa mobil Honda Jazz yang dibobol pencuri, Jumat (10/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

KARANGANYAR – Uang Rp67,5 juta milik pasangan suami istri (Pasutri) PNS di Karanganyar, amblas dirampok maling, Jumat (10/2/2012) siang. Perampok menggasak uang tersebut yang ditaruh di dalam mobil mereka yang tengah diparkir.

PERAMPOKAN -- Petugas memeriksa mobil Honda Jazz yang dibobol pencuri, Jumat (10/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Pemilik mobil dan uang tersebut, Sunardi, 54, warga Dusun Sidomulyo RT 003/RW 004, Desa Tegalgede, Kecamatan Karanganyar, semula mengambil uang di BRI Cabang Karanganyar di Jl Lawu. Ia tiba di sana sekitar pukul 10.00 WIB dan keluar dari bank sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah mengambil uang, Sunardi yang juga pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karanganyar itu meluncur menggunakan mobil Honda Jazz hitam berplat nomor AD9490KD, ke kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar. Ia ke sana untuk menjemput istrinya, Suyatmi, yang sedang mengikuti rapat di kantor Disdikpora.

Mobilnya ia parkir tepat di seberang kantor Disdikpora Karanganyar atau di halaman kantor Pusat Koperasi Pegawai Republik Indinesia (PKPRI) Karanganyar. “Sambil menunggu, saya duduk-duduk dekat mobil,” ujar Sunardi saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, tak lama setelah kejadian, Jumat siang.

Karena haus, Sunardi lalu mencari minuman di warung tak jauh dari tempat ia memarkir mobil. Ia meninggalkan mobilnya itu sekira 10 menit. Tak lama kemudian ia mendengar bunyi alarm mobil berbunyi. Namun kala itu ia tidak mengetahui apakah itu mobil miliknya atau mobil orang lain. Karena penasaran, ia pun mengecek alarm mobil siapa yang berbunyi.

Sunardi pun terkejut kala mengetahui bahwa alarm tersebut berasal dari mobilnya. Ia tambah terkejut kala melihat pintu mobil di bagian depan yang dekat dengan kemudi, sudah dalam kondisi terbuka. “Saya kaget bukan main ketika mengetahui uang yang baru saja saya ambil dari bank, yang saya simpan di bawah jok, sudah tidak ada,” ungkap Sunardi.

Uang Rp67,5 juta itu ia bungkus dengan tas plastik. Sebelum ke warung, ia juga sudah mengunci mobilnya. Rencananya uang tersebut untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, seperti membayar kuliah anaknya dan kebutuhan sehari-hari. Begitu mengetahui uangnya dirampok, ia lalu menghubungi istrinya, Suyatmi, yang juga Kepala SDN 1 Karanganyar. Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Tak lama kemudian polisi datang ke lokasi kejadian guna olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat diperiksa, tidak ada kerusakan berat pada mobil korban. Salah satu saksi telinga, Sumiyati, 34, pemilik warung di kantor PKPRI, yang berjarak sekira dua meter dari TKP, juga mendengar alarm mobil berbunyi. “Saya mendengar bunyi alarm mobil, tapi tidak tahu kalau ternyata itu ulahnya maling,” katanya.

Begitu mendengar kabar tersebut, Suyatmi terlihat syok. Ia sempat menyalahkan suaminya yang tidak membawa teman saat mengambil uang dari bank. Sementara Sunardi sendiri juga tidak begitu memperhatikan ada orang yang membuntutinya sejak dari bank.

JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya