Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS
Dengan 25 persen wilayah pemungutan suara sudah melaporkan hasil akhir, mantan Gubernur Massachusetts dan pebisnis jasa keuangan ini menguasai 37 persen suara. Dia mengungguli rival terkuatnya, anggota Kongres Ron Paul yang terkenal dengan pandangan libertarian dan Jon Huntsman, mantan Dubes AS untuk China yang berpandangan moderat. Paul mendapat sekitar 24 persen suara dan Huntsman 17 persen. Jaringan TV AS pun langsung menyatakan Romney sebagai pemenang setelah waktu pemilihan ditutup.
Sebelum ini, Romney juga sudah menang dalam pemungutan suara serupa di Negara Bagian Iowa. Hal ini akan makin meyakinkan pihak-piihak yang meragukannya bahwa dialah pilihan terbaik bagi Partai Republik untuk menantang Obama dalam Pilpres 6 November mendatang.
Selama ini Romney harus berjuang keras memenangi dukungan dari kelompok konservatif yang mempertanyakan sikapnya yang berubah atas isu-isu sosial yang sensitif seperti aborsi serta posisi tengahnya saat menjadi gubernur di Massachusetts. Warga Kristen konservatif juga kurang menyukai aliran Mormon yang dianutnya.
Romney maju dengan memanfaatkan isu kekhawatiran terhadap perekonomian. Romney selalu menyatakan bahwa pengalamannya sebagai pimpinan lembaga investasi keuangan Bain Capital menjadi modal terkuatnya untuk membawa perekonomian AS yang kini goyah ke posisi yang lebih mantap. Posisinya sebagai mantan eksekutif itu sempat menjadi bahan serangan rivalnya seperti mantan ketua DPR Newt Gingrich yang menyerangnya dengan menyebut Romney sebagai pebisnis tak bernurani yang gemar memecat orang.
Namun isu ini gagal mengganjal Romney, yang terus mengarahkan fokus kampanyenya pada Obama dan tidak menanggapi aneka isu negatif yang diarahkan padanya. Ujian berikut bagi Romney adalah pemungutan suara di Negara Bagian South Carolina 21 Januari mendatang.
JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris S/Rtr