SOLOPOS.COM - Rute Malaysia Airlines sebelum hilang dan hingga kini menjadi misteri. (Istimewa/New York Times/Liputan6)

Solopos.com, JAKARTA—Misteri Malaysia Airlines MH370 mengungkap fakta-fakta baru. Sebelumnya Pemerintah Malaysia meyakini Malaysia Airlines (MAS) telah dibajak. Laporan intelejen menunjukkan fakta-fakta yang mengarah ke dugaan pembajakan itu.

Salah satunya, sinyal radar militer Malysia menunjukkan Malaysia Airlines terbang di ketinggian 45.000 kaki. Ketinggian itu melebihi batas yang diizinkan Boeing 777-200, pesawat yang digunakan Malaysia Airlines.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan pada Sabtu (15/3/2014) bahwa penyelidikan akan kembali fokus pada para awak dan penumpang dari penerbangan MH370.

Ini dilakukan setelah mengonfirmasikan bahwa seseorang di dalam pesawat itu tampaknya telah mematikan sistem komunikasi pesawat sebelum mengubahnya jauh dari rute yang dijadwalkan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Sebuah informasi intelijen tentang analisis data elektronik dan satelit yang dikutip dari New York Times, Sabtu, mengindikasikan pesawat MH370 jatuh di Teluk Bengal atau di tempat lain di Samudera Hindia.

Data inilah yang membuat Amerika Serikat yakin dan mengirim Kapal USS Kidd ke Samudera Hindia. India juga melakukan pencarian pesawat berisi 239 orang itu di sekitar Teluk Bengal. Namun sayangnya data intelijen ini tidak diungkap oleh pemerintah Malaysia.

Sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (16/3/2014) otoritas Pemerintah India menghentikan pencarian di sekitar Kepulauan Andaman dan Nikobar. Sebagaimana dikutip Detik penghentian ini atas perintah Pemerintah Malaysia.

Situs Liputan6.com, sebagaimana mengutip dari laman New York Times pada Jumat (14/3/2014), juga menulis pesawat MH370 juga melakukan beberapa kali perubahan ketinggian yang signifikan setelah sistem komunikasi (transponder) mati atau sengaja dimatikan.

Sinyal radar militer Malaysia menunjukkan pesawat itu naik ke ketinggian 45.000 kaki. Ketinggian itu di berada atas batas ketinggian yang diizinkan untuk Boeing 777-200.

Untuk diketahui, ketinggian normal untuk perjalanan jarak jauh jet komersial berada di antara 30.000 kaki hingga 40.000 kaki.

Setelah itu, pesawat menghilang dari pantauan radar penerbangan sipil dan berbelok dengan tajam ke arah barat. Setelah itu, pesawat berada pada ketinggian 23.000 kaki atau di bawah ketinggian yang diizinkan. Ini terjadi saat pesawat mendekati Penang.

Di sinilah diyakini pesawat berbelok dari arah barat laut dan terus menanjak ke ketinggian yang lebih tinggi. Pesawat itu kemudian menuju ke arah barat laut, terbang di atas Selat Malaka menuju Samudera Hindia.

Investigator juga mendapat data dari mesin Rolls-Royce pesawat yang menunjukkan ketinggiannya mencapai 40.000 kaki dalam rentang 1 menit. Data radar militer itu terakhir kali merekam pesawat rute Beijing itu berada pada ketinggian 29.500 kaki di arah barat daya.

Sementara, laman Malaysian Insider menulis kemungkinan pesawat itu mendarat ataupun jatuh di rangkaian kepulauan di Samudera Hindia. Dua pejabat senior Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengendus telah terjadi “intervensi manual” dari dalam pesawat yang menutup 2 sistem komunikasi di dalam pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya