SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tanah Lot Bali. (Pictagram)

Solopos.com, DENPASAR – Kasus persebaran virus corona di Bali menjadi sorotan media asing. Pasalnya, sampai saat ini angka kasus positif pasien terajangkit Covid-19 di sana relatif kecil ketimbang di daerah lain yang bukan destinasi wisata terkenal seperti Bali.

Media massa yang berbasis di Hong Kong, Asia Times, menyoroti kasus persebaran virus corona di Bali dalam tulisan bertajuk Balis’s Mysterious Immunity to Covid-19. Tulisan tersebut terbit pada 14 Martet 2020.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dikutip dari Detik.com, Kamis (16/4/2020), Asia Times meyoroti angka kasus corona di Bali yang kecil. Padahal, Bali memiliki 4,2 juta penduduk dan beberapa di antara mereka warga asing.

Meski demikian, angka kasus penularan Covid-19 di Pulau Dewata Bali justru relatif lebih kecil ketimbang di Pulau Jawa. Sampai saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia terlihat terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Pasien Positif Corona Indonesia Tembus 5.516 Orang, 548 Sembuh, 496 Meninggal

Sementara di Bali terkesan adem ayem. Tidak ada laporan rumah sakit penuh atau hal lain terkait kasus persebaran virus corona di Bali.

“Juga tidak ada cerita rumah sakit penuh. Peningkatan tajam dalam kremasi atau bukti anekdot lainnya bahwa virus corona merajalela di 4,2 juta populasi mayoritas Hindu itu. Di antaranya ribuan warga asing,” demikian tulisan yang diterbitkan Asia Times tentang corona di Bali.

Dalam tulisan itu Asia Times juga mengutip cerita blogger dari Bali, Rio Helmi yang heran dengan angka kasus corona di Pulau Dewata yang begitu rendah. Berdasarkan data terbaru per 16 April 2020 ada 113 kasus positif Covid-19 di Bali dan 2 di antaranya meninggal.

Layani Seks Live Streaming, 2 Pemandu Lagu Raup Rp40 Juta Sekali Show

Padahal menurut catatan Asia Times jumlah wisatawan China yang datang ke Bali meningkat pada Januari 2020. Saat itu Wuhan sedang di lockdown karena penularan corona yang luar biasa.

Minim Kasus

Hal tersebut membuat banyak orang bingung lantaran kasus penularan virus corona di Bali tetap rendah.

“Apa yang membuat situasi Bali begitu membingungkan adalah bahwa jumlah kedatangan wisatawan China ke Bali sebenarnya meningkat sebesar 3% pada Januari. Bulan yang sama dengan lockdown Wuhan. Bahkan mereka masih tiba sampai 5 Februari ketika pihak berwenang akhirnya pindah untuk melarang siapapun yang berada di China dalam 14 hari sebelumnya,” imbuh Asia Times.

Doakan Tenaga Medis Kena Corona, Netizen Ini Dibekuk Polisi

Asia Times juga menjelaskan industri pariwisata di Bali ikut terdampak akibat kasus persebaran virus corona yang begitu masif. Hal ini mengakibatkan dampak terburuk dan tidak pernah terbayangkan sejak tragedi Bom Bali pada 2002 silam.

“Industri pariwisata Bali belum pernah terpukul sekeras ini sejak pengeboman teroris 2002 yang membuat ekonomi lokal hancur. Pengeboman pada 2005 ikut menambah dampak buruk,” imbuh Asia Times.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya