SOLOPOS.COM - Danau di puncak Gunung Kelud sebelum tahun 2007. (Wikipedia.org)

Solopos.com, SOLO—Misteri Gunung Kelud tak jauh dengan legenda yang menyertainya. Sebuah kisah yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Gunung Kelud adalah tentang kutukan keris Empu Gandring.

Pergerakan Gunung Kelud yang terbilang liar terjadi karena di dasar kawah gunung itu terdapat keris ciptaan Empu Gandring.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Dalam kurun waktu satu abad saja, Gunug Kelud mengeluarkan isinya sebanyak 4 kali yaitu pada tahun 1919, 1990, 2007 dan 2014.  Dalam catatan wikipedia, sejak abad ke-15 total korban sudah lebih dari 15.000 jiwa.

Ada yang memberi analisis ilmiah, ada pula yang mengaitkannya dengan kisah keris Empu Gandring yang legendaris.

Pergerakan gunung kelud yang agresif disebabkan gunung itu telah ditanami keris terkutuk. Keris ini telah memakan banyak korban jiwa termasuk pemiliknya sendiri.

Cerita bermula saat Empu Gandring diminta leluhur Raja Majapahit untuk membuat sebuah pusaka dengan kekuatan mistis. Sang Empu menuruti permintaan ini. Keris Mpu Gandring terbuat dari bongkahan logam yang jatuh dari langit atau meteorit.

Dalam britannica.com, disebutkan bongkahan itu sebenarnya berasal dari aliran magma di Gunung Kelud.

Bongkahan logam itu diduga memiliki aura yang sangat jahat dan haus darah. Keris ini telah menewaskan penciptanya sendiri. Selain itu Kebo Ijo, Ken Arok dan Anusapati juga turut jadi korban.

Kutukan Keris Empu Gandring menjadi sangat rasional ketika Ken Arok berhasil merebut Kediri. Sekitar 27 tahun Ken Arok berkuasa. Anusapati, anak Ken Dedes dengan Tunggul Ametung membunuh Ken Arok setelah mengetahui bahwa Ken Arok yang membunuh bapaknya.

Ken Arok dibunuh dengan keris yang sama dengan saat ia membunuh Tunggul Ametung. Anusapati berkuasa selama 20 tahun karena kemudian ia dibunuh dengan keris yang sama oleh Panji Tohjaya. Anak hasil perkawinan Ken Arok dengan Ken Umang. Sejarah terus berlanjut pada cerita keturunan mereka, saling rebut dan guling kekuasaan.

Dari cerita itu, keris terkutuk ini akhirnya diminta untuk diberangus. Dengan alasan memutus mata rantai kutukan pemerintah berinisiatif menghancurkan keris buatan Empu Gandring itu.

Kerajaan menunjuk Senopati Bungalan untuk memberangus keris itu di bawah Gunung Kelud. Sayangnya satu tahun setelah perintah ini dikeluarkan sang Senopati memunculkan kecurigaan dari pihak kerajaan.

Keris kembali menunjukkan daya magisnya. Senopati Bungalan dituduh telah melanggar sumpahnya untuk memberangus keris. Tuduhan ini bermula dari mimpi Sang Raja.

Raja mencoba berpikir tenang. Dia memanggil Bungalan dan prajuritnya untuk bersaksi. Konflik kecil akhirnya terhindarkan.

Dalam sebuah forum di internet, kejadian ini dikaitkan dengan tabiat Gunung Kelud yang aneh. Gunung Kelud meski merupakan gunung berapi terpendek yakni 1.731 mdl namun kedahsyatan letusannya luas biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya